z-logo
open-access-imgOpen Access
Kasus Dua Orang Wanita Umur 36 Tahun Dan 60 Tahun Dengan Akromegali
Author(s) -
Fajri Ismayanti,
Hermina Sukmaningtyas
Publication year - 2020
Publication title -
medica hospitalia: journal of clinical medicine/medica hospitalia
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2685-7898
pISSN - 2301-4369
DOI - 10.36408/mhjcm.v7i2.521
Subject(s) - physics , gynecology , medicine
Kasus Akromegali di RSUP dr. Kariadi sangat jarang terdeteksi pada fase awal karena minimnya gejala yang ditimbulkan. Pasien ditemukan tanpa sengaja biasanya datang dengan keluhan penyerta yang lain. Pemeriksaan Radiologi membantu menegakkan diagnosis Akromegali. Dilaporkan 2 kasus wanita usia 36 tahun dan 60 tahun dengan Akromegali. Kasus pertama Ny. D usia 36 tahun dengan keluhan benjolan di leher dan sulit menelan datang ke poliklinik Penyakit Dalam RSUP dr. Kariadi. Pada pemeriksaan USG colli didapatkan pembesaran kelenjar tiroid, penebalan isthmus, nodul solid dengan jaringan nekrotik (ukuran terbesar ± 3.64 x 2.16 cm). Kasus kedua, Ny. N usia 60 tahun dengan keluhan nyeri diseluruh sendi. Tulang membesar, mentruasi berhenti pada usia 35 tahun. Pada pemeriksaan radiologi X Foto vertebra lumbosacral tampak gambaran Ankylosing Spondilosis. Pada pemeriksan MRI kepala kedua pasien diatas ditemukan makroadenoma. Kedua pasien berperawakan pendek dengan pembesaran tangan, kaki dan tulang wajah (prognatism) Akromegali adalah suatu penyakit akibat dari peningkatan sekresi hormon pertumbuhan (somatotropin) oleh sel eosinofilik dari lobus anterior kelenjar pituitari, yang disebabkan oleh hiperplasia kelenjar atau tumor yang menyebabkan pertumbuhan tulang yang meningkat. Akromegali umum ditandai dengan pembesaran tangan, kaki dan tulang wajah. Akromegali menyebabkan perubahan bertahap pada bentuk wajah, seperti rahang bawah dan alis yang menonjol, hidung membesar, bibir menebal dan gigi jarang. Akromegali cenderung berkembang perlahan. Pemeriksaan foto cranium, tangan dan kaki menunjukkan kelainan pada tulang. Dilaporkan kasus diatas untuk membantu klinisi menegakkan diagnosa Akromegali dengan menggunakan multi modalitas radiografi, sehingga dapat ditegakkan lebih awal untuk  membantu tatalaksana pasien. KATA KUNCI : Akromegali, Prognatism, Makroadenoma

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here