Open Access
Deteksi Dini dan Habilitasi Gangguan Dengar Pada Bayi dan Anak
Author(s) -
- Muyassaroh
Publication year - 2017
Publication title -
medica hospitalia: journal of clinical medicine/medica hospitalia
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2685-7898
pISSN - 2301-4369
DOI - 10.36408/mhjcm.v4i2.325
Subject(s) - humanities , physics , psychology , art
Gangguan pendengaran (hearing loss) dan ketulian (deafness) dapat terjadi pada semua usia sejak lahir sampai usia lanjut, namun kadang-kadang tidak disadari, apalagi jika terjadi pada bayi. Dampak dari gangguan pendengaran dan ketulian tidak hanya berakibat pada terganggunya perkembangan wicara dan bahasa, tetapi pada tahap selanjutnya akan menyebabkan hambatan perkembangan akademik, ketidakmampuan bersosialisasi, perilaku emosional dan berkurangnya kesempatan memperoleh pekerjaan.Semua dampak ini mempengaruhi kualitas hidup anak dan juga orangtua. Identifikasi gangguan pendengaran sejak dini dan intervensi yang sesuai akan mencegah terjadinya segala konsekuensi tersebut. Penyebab gangguan dengar pada bayi dan anak terjadi pada masa prenatal, perinatal dan postnatal. Gangguan dengar atau kelainan pada masa prenatal dapat menyebabkan ketulian pada bayi/tuli sejak lahir.
Angka kekerapan terjadinya tuli sejak lahir dibeberapa negara berkisar 1-3/1000 kelahiran. Di Indonesia sebesar 0,1%. Jumlah ini akan bertambah setiap tahun dengan adanya pertambahan penduduk akibat tingginya angka kelahiran sebesar 0,22%.WHO-SEARO (South East Asia Regional Office) Intercountry meeting (Colombo, 2000) mencanangkan program Sound hearing (SH) 2030 “Better hearing for allâ€, salah satu sasarannya adalah penurunan ketulian sejak lahir.
Deteksi dini dilakukan pada setiap bayi baru lahir setelah 24 jam pertama kelahiran, tindakan intervensi sebelum usia 6 bulan apabila ditemukan masalah ganggguan pendengara.
Yoshinaga-Itano melaporkan bahwa bayi dengan gangguan pendengaran bilateral yang telah dilakukan intervensi sebelum usia 6 bulan, menunjukkan kemampuan berbahasa normal pada usia 3 tahun.Habilitasi pendengaran pada anak dengan gangguan dengar sejak lahir dengan metode AVT terbukti efektif dapat meningkatkan kemampuan bahasa dan bicara mendekati anak normal.