
Aspek Biomolekuler Apoptosis, Caspase-3 & RAK pada Pemberian Morinda Citrifolia L (Mengkudu) Tikus Sprague Dawley Diabetes Nefropati yang Diinduksi Streptocotocin (STZ)
Author(s) -
Indranila Ks
Publication year - 2013
Publication title -
medica hospitalia: journal of clinical medicine/medica hospitalia
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2685-7898
pISSN - 2301-4369
DOI - 10.36408/mhjcm.v1i3.63
Subject(s) - medicine , traditional medicine , apoptosis , pharmacology , biology , biochemistry
Latar belakang : Nefropati diabetes (ND) adalah salah satu bentuk komplikasi mikrovaskuler yang sering dijumpai pada penderita diabetes mellitus (DM). Morinda citrifolia L (Mengkudu) memiliki komponen zat bioaktif bersifat imunomodulator, imunosupresif, anti inflamasi dan antiapoptosis, diharapkan dapat memperbaiki fungsi ginjal dengan pengukuran biomarker RAK, indeks apoptosis, dan caspase-3.
Tujuan penelitian : Membuktikan peran Morinda citrifolia L(MC) dalam memperbaiki fungsi ginjal ND pada tikus SD yang diinduksi STZ.
Metode penelitian :The post test only control group desain. Tiga puluh enam ekor tikus Sprague Dawley dibagi menjadi 6 kelompok : 2 kelompok kontrol, dan 4 kelompok perlakuan. Tikus diinduksi STZ dosisi 40 mg/kgBB selama 8 minggu, kemudian di beri MC dosis 10,20,40,80mg/dL selama 2 minggu. Pada akhir penelitian tikus diperiksa RAK, indeks apoptosis, caspase-3. Data dianalisis menggunakan Mann Whitney dan regresi linier berganda. dengan tingkat kemaknaan p<0,05.
Hasil dan pembahasan :Pada penelitian ini digunakan 36 ekor tikus SD yang dikelompokkan menjadi 6 kelompok yaitu kelompok 1 mendapat kelompok STZ + MC 10 mg, 1 kelompok mendapat kelompok STZ + MC 20 mg,1 kelompok STZ + MC 40 mg, 1kelompok STZ + MC 80 mg,1 kelompok STZ / kontrol (+ ) dan 1 kelompok kelompok kontrol (-). Hasil uji statistik menunjukkan RAK urin kelompok MC 20 mg adalah lebih rendah secara bermakna dibanding kelompok kontrol (+) dengan nilai p=0,04. Indeks apoptosis kelompok MC 20 mg adalah lebih rendah secara bermakna dibanding kontrol (+) dengan p=0,002. Ekspresi caspase-3 jaringan glomerulus yang tertinggi adalah pada kelompok yang mendapat STZ dan MC yang paling rendah adalah pada kelompok yang mendapat MC 20 mg. Korelasi antara ekspresi caspase-3 dengan indeks apoptosis pada jaringan glomerulus dan tubulus ginjal menunjukkan adanya korelasi positip kuat (p<0,001) Hal ini secara tidak langsung dapat menjelaskan apotosis yang terjadi pada jaringan nefron ginjal adalah melalui jalur caspase.
Simpulan dan saran : Pemberian Morinda citrifolia L dosis 10,20,40,80mg/dL dapat menurunkan status albuminuri berdasarkan pengukuran RAK, indeks apoptosis glomerulus, ekspresi caspase-3. Pemberian ekstrak Morinda citrifolia L dapat memperbaiki fungsi ginjal paling bermakna pada konsentrasi 20 mg/dL,dan berpengaruh paling kuat untuk perbaikan ND melalui apoptosis glomerulus terhadap penurunan status albuminuria (RAK).Perlu dilakukan penelitian lanjutan pada manusia, dengan dosis 100mg/kgBB, yang merupakan hasil konversi dosis 20mg/dL pada tikus.
Kata kunci : nefropati diabetes, morinda citrifolia L, tikus SD, STZ, apoptosis, caspase-3, RAK