z-logo
open-access-imgOpen Access
Bahasa, Pikiran, dan Kebudayaan
Author(s) -
Muhamad Sarifuddin
Publication year - 2020
Publication title -
jisip (jurnal ilmu sosial dan pendidikan)
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2656-6753
pISSN - 2598-9944
DOI - 10.36312/jisip.v4i4.1562
Subject(s) - humanities , art , philosophy
Kajian ini berfokus pada Bahasa, Pikiran, dan Kebudayaan. Sebuah masyarakat tidak dapat terbentuk tanpa komunikasi. Ini diperlukan, bahwa manusia harus menemukan sesuatu diluar symbol dimana dapat mengungkapkan ide yang membuatnya berpikir, sehingga dapat dipahami oleh yang lain. Sesuatu itu adalah pengalaman, lingkungan, dan budaya. Berpikir digunakan untuk memunculkan suatu tanda yang dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan manusia lain, serta membentuk persepsi suatu masyarakat. Ketiganya tidak dapat terlepas dan berdiri sendiri. Berpikir merupakan suatu proses awal dalam membentuk bahasa dan budaya. Ada 4 teori yang diadankan dalam topik yang dibahas oleh oleh penulis yaitu : 1. ujaran terlepas dari berpikir, 2. bahasa terlepas dari berpikir, 3.  bukan bahasa yang menentukan persepsi kita, tetapi lingkungan dan pengalaman, 4.bukan bahasa yang menentukan pandangan kita terhadap dunia. Perbedaan pendapat dari 4 teori yang diajukan adalah bahwa bahasa (dalam hal ini tatabahasa) dapat merepresentasikan semua makna yang ada, padahal kenyataannya tidak. Pemberian makna membutuhkan sumber non-linguistik seperti pengalaman, situasi, dan manah. Kesalahan behavioristik juga membedakan adanya superior dalam bahasa, padahal hal itu tidak ada. Masyarakat tetap mempunyai konsep yang ada di masyarakat lain, hanya mereka tidak mempunyai cukup leksikon sebagai penandanya.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here