
Studi tentang Uang Kiriman Mahasiswa sebagai Penyebab Kegagalan Belajar
Author(s) -
. Santosa
Publication year - 2021
Publication title -
media wisata
Language(s) - Romanian
Resource type - Journals
eISSN - 2685-8436
pISSN - 1693-5969
DOI - 10.36276/mws.v2i1.29
Subject(s) - humanities , physics , art
Sumber kesulitan belajar mahasiswa di Perguruan Tinggi pada dasarnya sama dengan sumber kesulitan belajar bagi siswa ataupun mahasiswa di berbagai strata pendidikan. Munculnya kesulitan belajar pada umumnya dapat diidentifikasi menjadi dua yaitu sumber internal (dalam diri individu) dan sumber eksternal (luar diri individu). Namun demikian kedua sumber tersebut masing-masing memiliki sub faktor yang cukup beragam. Mengidentifikasi sub faktor saja nampaknya sangat kesulitan. Karena sub faktor kesulitan belajar pada umumnya berjalan secara bersamaan (simultan). Demikian halnya dengan mengukur kontribusi salah satu sub faktor akan sangat sulit karena keterlibatan/keterkaitan antara satu sub faktor dengan sub faktor yang lain. Tanda sebagai mahasiswa mengalami kesulitan belajar adalah rendahnya hasil belajar yang diukur melalui besarnya Indeks Prestasi mahasiswa tersebut (selanjutnya ditulis IP). Ukuran normatif IP yang rendah adalah dibawah 2,00, atau mahasiswa tersebut mengalami penurunan yang relatif lebih besar (lebih dari 0,5) pada tiap-tiap semesternya. Dalam penelitian ini disoroti faktor eksternal yaitu sub faktor ekonomi keluarga khususnya mengenai uang kiriman mahasiswa. Dan dari hasil studi empiris tentang sub faktor tersebut, menunjukkan bahwa sub faktor uang kiriman mahasiswa tidak merupakan faktor penyebab timbulnya kesulitan belajar sehingga mengakibatkan kegagalan belajar. Artinya bahwa beberapa responden yang menerima uang kiriman sedikit/relatif rendah tidak semuanya mengalami kegagalan dalam belajar. Sebaliknya responden yang menerima uang kiriman lebih banyak/cukup tinggi tidak semua sukses dalam belajarnya.