
Distribusi Spasial Krustasea Di Perairan Kepulauan Matasiri, Kalimantan Selatan
Author(s) -
Nirmalasari Idha Wijaya,
Rarastoeti Pratiwi
Publication year - 2013
Publication title -
jpt : jurnal pertanian terpadu/jurnal pertanian terpadu
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2549-7383
pISSN - 2354-7251
DOI - 10.36084/jpt..v1i1.22
Subject(s) - physics , forestry , geography
Perairan Kepulauan Matasiri dipengaruhi oleh daratan Pulau Kalimantan (mainland) dan Selat Makassar.Kedua pengaruh tersebut menyebabkan adanya perbedaan karakteristik habitat yang diduga berdampak pada distribusi spasial krustasea.Metode deskriptif diterapkan pada penelitian ini. Krustasea disampling dengan metode sapuan menggunakan alat tangkap trawl demersal pada 4 stasiun yaitu: stasiun 1, 2, 3 dan 4. Parameter fisika kimia perairan (meliputi salinitas, suhu, kedalaman, kecerahan, kekeruhan, TSS, oksigen terlarut, pH, phospat, nitrogen, dan silikat) semua diukur dengan menggunakan alat CTD (Conductivy Temperature Depth) 911 Plus. Pengukuran pH menggunakan SBE (Sea Bird Electronik) 18 pH, kecerahan dengan alat CStar Transmissometer dan kekeruhan menggunakan OBS3 (Optical Backscatter Sensor).Data dianalisis menggunakan metode statitik multivariabel yang didasarkan pada Analisis Komponen Utama (Principal Component Analysis, PCA) dan Analisis Korelasi (Corresponden Analysis, CA).Hasil analisis PCA menunjukkan bahwa habitat dapat dikelompokan menjadi tiga karakter, yaitu kelompok habitat dekat estuaria (stasiun1 dan 4), kelompok habitat sebelah utara Kepulauan Matasiri (stasiun 2) dan kelompok habitat sebelah selatan Kepulauan Matasiri (stasiun 3).Kelimpahan krustasea sangat dipengaruhi oleh parameter salinitas, kecerahan, dan kedalaman. Hasil analisis CA menunjukkan bahwa terdapat perbedaan distribusi spasial jenis krustasea. Beberapa famili krustasea seperti Paguridae dan Dromiidae hanya ditemukan di stasiun 4, sedangkan famili Alpheidae, Parthenopidae, dan Podophthalmidae hanya dapat ditemukan di stasiun 3. Hal ini menunjukkan perbedaan karakteristik habitat mempengaruhi kelimpahan jenis krustasea tertentu.