
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KEPARAHAN PMS DENGAN TINGKAT KECEMASAN DAN KUALITAS TIDUR PADA REMAJA PUTRI
Author(s) -
Henny Dwi Susanti,
Reni Ilmiasih,
Ari Arvianti
Publication year - 2017
Publication title -
jurnal kesehatan mesencephalon/jurnal kesehatan mesencephalon
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2528-2603
pISSN - 2252-5637
DOI - 10.36053/mesencephalon.v3i1.32
Subject(s) - anxiety , luteal phase , medicine , menstrual cycle , sleep quality , gynecology , ovulation , population , psychology , physical therapy , insomnia , hormone , psychiatry , environmental health
: Pre Menstrual Syndrome (PMS) is a collection of physical symptoms, psychological, and emotions associated with the woman's menstrual cycle and consistently occur during the luteal phase of the menstrual cycle due to hormonal changes associated with the current cycle of ovulation (release of eggs from the ovary) and menstruation. Some of the complaints were felt during PMS, such as headache, back pain, breast pain, sleep disorders, and more than a few complaints can cause anxiety in women with PMS. This research was conducted observational analytic with cross sectional method. levels of anxiety and sleep quality in adolescent girls (as dependent variable). The sample used in this research were 30 students. Total sampling is a sampling technique in which the number of samples is equal to the population. there is a significant correlation between the severity of PMS with the level of anxiety. A positive correlation coefficient indicates that the relationship between the severity of PMS with anxiety levels. The more severe or severe PMS level, the level of anxiety is also heavier. Conversely, the mild severity of PMS, the anxiety level is also lighter. There is a significant correlation between the severity of PMS with the quality of sleep.Keywords : severity PMS, level of anxiety, quality sleep, adult Abstrak : Pre Menstrual Syndrome (PMS) merupakan kumpulan gejala fisik, psikologis, dan emosi yang terkait dengan siklus menstruasi wanita dan secara konsisten terjadi selama tahap luteal dari siklus menstruasi akibat perubahan hormonal yang berhubungan dengan siklus saat ovulasi (pelepasan sel telur dari ovarium) dan menstruasi. Beberapa keluhan yang dirasakan saat PMS yaitu sakit kepala, sakit punggung, nyeri pada payudara, gangguan tidur, dan lain-lain.Akibat dari beberapa keluhan yang dirasakantersebut dapat menimbulkan kecemasan pada wanita yang mengalami PMS. Penelitian ini dilakukan secara observasional analitik dengan metode pendekatan cross sectional. tingkat kecemasan dan kualitas tidur pada remaja putri (sebagai variabel dependen). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 30 siswi. Total sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi. terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat keparahan PMS dengan tingkat kecemasan. Koefisien korelasi yang positif menunjukkan bahwa hubungan antara tingkat keparahan PMS dengan tingkat kecemasan. Semakin parah atau berat tingkat PMS, maka tingkat kecemasan juga semakin berat. Sebaliknya, semakin ringan tingkat keparahan PMS, maka tingkat kecemasan juga semakin ringan. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat keparahan PMS dengan kualitas tidur.Kata kunci : tingkat keparahan,PMS, tingkat kecemasan, kualitas tidur, remaja.