
PENERAPAN APLIKASI ANTRIAN PASIEN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT PADA LINGKUNGAN KLINIK
Author(s) -
Suryo Adi Wibowo,
Yosep Agus Pranoto,
Moh. Miftakhur Rokhman,
Kartiko Ardi Widodo
Publication year - 2020
Publication title -
jurnal mnemonic
Language(s) - English
Resource type - Journals
ISSN - 2614-4808
DOI - 10.36040/mnemonic.v3i1.2358
Subject(s) - physics , humanities , art
Pelayanan yang baik merupakan hal yang sangat diinginkan oleh setiap pelanggan (customer) terlebih lagi pada bidang kesehatan. Pada bidang kesehatan, masyarakat sangat menghendaki pelayanan yang cepat dan tepat karena sesungguhnya bidang ini berhubungan langsung dengan keselamatan seseorang. Pelayanan yang lambat dan penanganan yang kurang tepat dapat berakibat fatal sampai meninggalnya seorang pasien. Pasien yang datang ke klinik atau rumah sakit sangat banyak dan beragam tingkat kegawatannya, oleh karena itu pada saat ini pihak klinik atau rumah sakit berlomba – lomba untuk memberikan pelayanan yang baik.
Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dapat membantu permasalahan yang terjadi hampir di segala bidang kehidupan. Decision Support System (DSS) merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan pada bidang informatika yang bertujuan untuk mendukung pengambilan keputusan dari beberapa kriteria yang ada. Weight Product (WP) adalah salah satu metode yang ada pada DSS. WP memiliki struktur yang sederhana dan mudah untuk digunakan, karena pada prinsipnya metode ini hanya memberikan bobot pada tiap kriteria kemudian dilanjutkan dengan mengalikannya. Oleh karena itu, dengan menggunakan metode WP ini dapat membantu pihak klinik ataupun rumah sakit dalam menentukan prioritas penanganan pasien secara cepat dan tepat.
Klinik AMC (Ampelgading Medical Center) merupakan salah satu klinik yang berlokasi di Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang berupaya untuk meningkatkan kualitas dalam memberikan pelayanan terhadap pasien. Salah satu bentuk konkrit yaitu mengikuti pelatihan penggunaan aplikasi menggunakan metode WP untuk menentukan antrian pasien berdasarkan tingkat kegawatannya. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa kategori Baik mengalami peningkatan sebesar 45,71%, kategori Cukup mengalami penurunan sebesar 27,14% dan kategori Kurang juga mengalami penurunan sebesar 18,57 %.