
PEMETAAN DAERAH RAWAN KRIMINALITAS MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) SEBAGAI UPAYA PENGENDALIAN KEAMANAN DAN KETERTIBAN MASYARAKAT (KAMTIBMAS) DI WILAYAH GIANYAR BALI
Author(s) -
Nyoman Ngurah Adisanjaya,
I Gusti Ngurah Manik Nugraha
Publication year - 2019
Publication title -
jutik (jurnal teknologi informasi dan komputer)
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2528-5211
pISSN - 2442-241X
DOI - 10.36002/jutik.v5i3.800
Subject(s) - tourism , geography , crime rate , geographic information system , socioeconomics , business , advertising , cartography , criminology , sociology , archaeology
Bali is a world tourism destination that is very popular with tourists, where along with the positive impact of foreign exchange entry, rapid economic development, entertainment and tourism objects that continue to grow also have an impact on social problems, especially the issue of security and public order. Gianyar is one of the areas in Bali that is also the center of tourism destinations, one of which is Ubud which is famous for its culture and rural atmosphere and was once a tourism destination in the top 5 of the world.The research method uses secondary and primary data analysis with the use of GIS Arcview software. By digitizing maps, overlaying and synchronizing the coordinates of crime cases that occur so that the results of mapping the crime area are obtained. For grouping, determine the vulnerability of an area using the cluster method. Grouping is taken based on the crime scene density from the crime that occurred at the location so that the output produced can facilitate information users in distinguishing the level of vulnerability between regions. The results of the research in the Gianyar regency state that the highest incidence of criminal acts in cases of theft with weighting (Curat), cases of theft, theft with violence (Curas) and gambling. Sukawati is a vulnerable area of Curat, the tourist area in Ubud is a vulnerable area, while the case of Curas, while cases of theft and gambling are scattered in several cities in the Gianyar region. In terms of the time of crime with the highest intensity, it occurred at 12.00-18.00 with an incidence of 32% of the total criminal acts that occurred Keywords: GIS, Community Service, Information Systems, Mapping, Clusters ABSTRAK Bali merupakan destinasi pariwisata dunia yang sangat digemari oleh wisatawan, dimana seiring dampak positif masuknya devisa, perkembangan perekonomian yang pesat, bidang hiburan dan obyek wisata yang terus berkembang juga berdampak pada permasalahan sosial, khususnya permasalahan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas). Gianyar merupakan salah satu daerah di Bali yang juga menjadi pusat destinasi pariwisata, salah satunya Ubud yang terkenal budaya dan suasana pedesaan dan pernah menjadi destinasi pariwisata yang masuk dalam 5 besar dunia. Metode penelitian menggunakan analisa data sekunder dan primer dengan penggunaan software Arcview GIS. Dengan melakukan digitasi peta, overlay dan sinkrinisasi koordinat kejadian perkara kriminalitas yang terjadi sehingga di peroleh hasil pemetaan daerah kriminalitas. Untuk pengelompokan penentuan tingkat kerawanan suatu daerah di gunakan metode cluster. Pengelompokan diambil berdasarkan kerapatan/density TKP dari tindak kejahatan yang terjadi di lokasi sehingga output yang dihasilkan dapat memudahkan pengguna informasi dalam membedakan tingkat kerawanan antara wilayah satu dengan lainnya. Hasil dari penelitian di wilayah Kabupaten Gianyar menyatakan pola kejadian tindak kriminalitas yang tertinggi pada kasus pencurian dengan pemberatan (Curat), kasus Curanmor, pencurian dengan kekerasan (Curas) dan Perjudian. Kecamatan Sukawati menjadi daerah rawan kasus Curat hal ini sebanding dengan jumlah penduduk diwilayah tersebut yang paling padat di Gianyar, daerah obyek wisata di Ubud menjadi daerah rawan sedang kasus Curas terutama menyasar daerah pariswisata dan beberapa korbannya adalah para wisatawan sedangkan kasus Curanmor dan Judi tersebar di beberapa kota di wilayah Gianyar. Ditinjau dari segi waktu tindak kejahatan dengan intensitas paling tinggi terjadi pada waktu 12.00 – 18.00 dengan frekuwensi kejadian sebesar 32 % dari total seluruh tindak kriminalitas yang terjadi. Kata Kunci : SIG, Kamtibmas, Sistem Informasi, Pemetaan, Cluster