
EFEK EKSTRAK ETANOL DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) TERHADAP HEPAR MENCIT (Mus musculus) GALUR DDY PADA UJI TOKSISITAS AKUT
Author(s) -
Ris Kristiana,
Astri Pradini,
Milani Indah Kusumaningsih
Publication year - 2021
Publication title -
medika kartika
Language(s) - Slovenian
Resource type - Journals
eISSN - 2655-6537
pISSN - 2613-9332
DOI - 10.35990/mk.v4n5.p493-506
Subject(s) - traditional medicine , physics , medicine
Daun salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp) merupakan salah satu tanaman yangdigunakan sebagai obat herbal di Indonesia. Senyawa aktif pada daun salam salah satunyaberperan sebagai antioksidan. Obat merupakan zat yang dapat berpotensi menyebabkanhepatotoksik. Penelitian sebelumnya menyimpulkan bahwa ekstrak etanol daun salam (EEDS)termasuk kategori praktis tidak toksik, tetapi belum ada keterangan pengaruhnya terhadaphistopatologi hepar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan gambaranhistopatologi hepar mencit pada kelompok pemberian akut EEDS dosis bertingkat. Penelitianini merupakan studi observasional terhadap histopatologi hepar mencit (Mus musculus) putihjantan dan betina galur DDY. Sediaan berjumlah 55 buah, terdiri dari 4 kelompok, yaitukelompok kontrol negatif (K), kelompok yang diberikan EEDS dengan dosis 1250 mg/kgbb(P1), 2500 mg/kgbb (P2), dan 5000 mg/kgbb (P3). Organ hepar dibuat menjadi sediaanmikroskopis dengan pewarnaan H&E, lalu dilakukan penilaian histopatologi heparmenggunakan skoring Manja Roenigk. Hasil penelitian berdasarkan uji statistik menunjukkanterdapat perbedaan yang signifikan pada rerata skor perubahan hepatosit (p<0,05). Perbedaansignifikan pada mencit jantan K-P2 dan K-P3 (p=0,032), sedangkan pada mencit betina K-P1,K-P2, dan K-P3 (p=0,002). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi perubahanhistopatologi hepar pada mencit jantan dan betina berupa peradangan, degenerasiparenkimatosa, degenerasi hidropik, dan nekrosis pada mencit jantan dengan pemberianEEDS dosis 2500 dan 5000 mg/kgbb, sedangkan pada mencit betina sudah terjadi perubahanhistopatologi hepar pada pemberian EEDS dosis 1250 mg/kgbb. Pemberian akut EEDS dosisbertingkat memiliki efek toksik akibat aktivitas prooksidan dan peningkatan stres oksidatifpada pemberian antioksidan dosis tinggi.