
Dampak Pemanfaatan Ruang terhadap Ketersediaan Air Kawasan Danau Sentani Sekitar Sub Das Expo
Author(s) -
Dantje Wilian Kawer,
Murshal Manaf,
Syafri Syafri
Publication year - 2019
Publication title -
urban and regional studies journal
Language(s) - English
Resource type - Journals
ISSN - 2656-8705
DOI - 10.35965/ursj.v1i2.1083
Subject(s) - forestry , physics , geography
Ruang sebagai wadah tempat manusia beraktifitas, seyogyanya harus dikelola dan dimanfaatkan dengan baik. Pemanfaatan ruang yang sesuai dengan daya dukung, akan menciptakan keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup. Pemanfaatan ruang Sub DAS Expo melalui upaya pemanfaatan lahan yang optimal sangat dibutuhkan untuk menjaga keberlanjutan ekosistem yang ada, dan mempertahankan kualitas lingkungan, serta menjaga keseimbangan antara kegiatan masyarakat dengan lingkungan di Sub DAS Expo. Rumusan Masalah “Bagaimana pengaruh pemanfaatan ruang terhadap kondisi aktual ketersediaan air di Sub DAS Expo?” Sedangkan Tujuan penelitian yaitu 1).Menganalisis bagaimana perubahan pemanfaatan ruang di wilayah Sub DAS Expo. 2).Menganalisis akibat perubahan pemanfaatan ruang terhadap ketersediaan air aktual di wilayah Sub DAS Expo.3).Memberikan arahan pemanfaatan ruang guna perbaikan ketersediaan air di wilayah Sub DAS Expo. Jenis penelitian adalah analisis deskriptif kuantitatif, menggunakan metode metode analisis spasial Sistem Informasi Geografi (SIG). Hasil yang diperoleh 1) Terdapat perubahan tutupan lahan di Sub DAS Expo berupa penurunan luas area kawasan hutan dan penambahan area pada tanah terbuka dan semak belukar, sedangkan penggunaan lahan untuk pemukiman, perkantoran, komersial dan industri tidak melampaui peruntukan lahan dalam pola ruang.2) Tingkat ketersediaan air di Sub DAS Expo didominasi oleh kelas ketersediaan air. 3) Berdasarkan hasil analisis tutupan lahan aktual dan recana pola ruang, maka arahan pemanfaatan ruang untuk perbaikan tingkat ketersediaan air wilayah Sub DAS Expo, yaitu (1) lahan yang dirubah kondisinya menjadi vegetasi permanen, (2) lahan yang diupayakkan menerapkan konsep agroforestry, (3) lahan dengan KDB/RTH 40% dan RTH 60%, (4) lahan RTH minimal 20% dengan sumur resapan, dan (5) lahan sempadan dan konservasi; dan di Distrik Jayapura Selatan dan Jayapura UtaraSpace as a place where humans operate, should be managed and put to good use. The use of space in accordance with the carrying capacity, will create a balance and preservation of the environment. The utilization of the Expo Sub-watershed space through optimal land use efforts is needed to maintain the sustainability of existing ecosystems, and maintain environmental quality, and maintain a balance between community activities and the environment in the Expo Sub-watershed. Problem Formulation "How is the influence of spatial utilization on the actual conditions of water availability in the Expo Sub-watershed?" While the research objectives are 1). Analyzing how changes in spatial use in the Expo Sub-watershed area. 2). Analyzing due to changes in the use of space to the availability of actual water in the Sub-watershed area of Expo.3) Providing directions for spatial use to improve water availability in the Expo Sub-watershed area. This type of research is quantitative descriptive analysis, using the method of spatial analysis of Geographic Information Systems (GIS). Results obtained 1) There is a change in land cover in the Expo Sub-watershed in the form of a decrease in the area of the forest area and the addition of open land and shrubs, while the use of land for settlements, offices, commercial and industrial areas does not exceed land use. The level of water availability in the Expo Sub-watershed is dominated by water availability classes. 3) Based on the results of the actual land cover analysis and the reconciliation of spatial patterns, the direction of spatial use to improve the water availability level of the Expo DAS area, namely (1) the land changed to permanent vegetation, (2) land cultivated using the concept of agroforestry, ( 3) land with KDB / RTH 40% and RTH 60%, (4) RTH land with a minimum of 20% with infiltration wells, and (5) border area and conservation; and in the District of South Jayapura and North Jayapura.