
Model Penggodokan Keikhlasan Santri Anwaha Marindi Dan Almadaniyah Jaro
Author(s) -
Syahrani Syahrani,
Ridhahani Fidzi,
Ahmad Hakimi Khairuddin
Publication year - 2022
Publication title -
al qalam
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2621-0681
pISSN - 1907-4174
DOI - 10.35931/aq.v16i3.1055
Subject(s) - humanities , sociology , art
Kehidupan di Pondok Pesantren dengan ujian keikhlasan dalam menjalaninya karena adanya kegiatan yang terjadwal hingga 24 jam, belum lagi kegiatan individual yang harus disesuaikan dengan jadwal kegiatan pondok. Penelitian ini bertujuan sebagai tindakan refleksi atas adanya keluhan santri dengan kegiatan yang padat bahkan hampir terjadi pada semua pesantren banyaknya santri baru yang memutuskan untuk berhenti dari pesantren. Metode Research and Development dijadikan jalan untuk merancangan model penggodokan keikhlasan berbasis kegiatan yang sudah membudaya di pesantren Anwarul Hasaniyyah dan Almadaniyah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model penggodokan keikhlasan sangat berpengaruh terhadap keikhlasan santri dalam mengikuti kegiatan yang ada di pondok pesantren tempat mereka mengenyam pendidikan. Adapun model penggodokan keikhlasan santri Anwaha Marindi dan Almadaniyah Jaro Kabupaten Tabalong melalui empat tahapan yaitu: Pertama moral berlief berupa penanaman keyakinan yakni penjelasan bahwa di pesantren banyak kegiatan untuk melatih santri agar terbiasa ikhlas dalam menjalaninya. Kedua moral participation berupa kegiatan partisipasi yakni mewajibkan santri untuk berpatisipasi dalam kegiatan terjadwal, seperti pengembangan menu dan bumbu arabian resto, layanan anwaha food, syauqul habib anwaha, tabalong bershalawat, majelis silaturrahmi, kurir anwaha food, memasak untuk semua penghuni pondok, pengelolaan infak dan wakaf, latihan rebana, muhadarah, olahraga, seni lukis dan kaligrafi serta karya ilmiah. Ketiga moral action berupa aksi kesadaran dengan cara memberikan kesempatan kepada santri untuk mengadakan kegiatan sesuai keinginan dan inisiatif mereka sendiri sperti multimedia, menjadi sopir, beternak sapi, beternak kambing dan komputerisasi. Keempat experential moral berupa berkaca dari pengalaman moral dengan cara memberikan bimbingan intropeksi diri dengan berkaca dari pengalaman asatidz dan teman melalui muhasabah.