z-logo
open-access-imgOpen Access
BELAJAR MENGHARGAI KEARIFAN LOKAL DARI YESUS DALAM MATIUS 22:32
Author(s) -
Noel Ghota Prima Bayu Surbakti
Publication year - 2019
Publication title -
visio dei
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2685-4015
pISSN - 2685-3795
DOI - 10.35909/visiodei.v1i2.31
Subject(s) - humanities , art , philosophy
Gereja-gereja di Indonesia hidup dalam keberagaman suku, agama dan budaya. Kita dapat menemukan berbagai kearifan lokal yang belakangan ini terus diupayakan untuk dilestarikan. Namun tidak semua gereja bersedia terbuka terhadap kearifan lokal karena adanya anggapan bahwa kebudayaan lokal bertentangan dengan iman Kristen. Oleh karena itu tulisan ini hendak mengajak gereja di Indonesia untuk membuka ruang terhadap kearifan lokal. Upaya tersebut penulis wujudkan dengan mengajak gereja untuk melihat kepada sosok Yesus yang memopulerkan kearifan lokal yakni tradisi Theos Patros. Tradisi Theos Patros merupakan tradisi tertua bangsa Israel yang sudah dikenal sejak era leluhur tetapi sudah tidak populer lagi di zaman Yesus. Namun Yesus memopulerkan kembali tradisi tersebut sebab di dalamnya memiliki nilai luhur yang tinggi yang sejalan dengan penekanan Injil Matius.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here