
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG INISIASI MENYUSU DINI DI WILAYAH KERJA BPS SALSA MANDING KECAMATAN POLEWALI KABUPATEN POLEWALI MANDAR
Author(s) -
Sekarwuni Manfaati
Publication year - 2018
Publication title -
bina generasi
Language(s) - Uncategorized
Resource type - Journals
eISSN - 2621-2919
pISSN - 1979-150X
DOI - 10.35907/jksbg.v7i2.49
Subject(s) - gynecology , medicine
Latar Belakang : Pemberian ASI secara dini memberi kemungkinan delapan kali lebih besar dalam memberikan ASI eksklusif. Inisiasi menyusu dini (IMD) akan meningkatkan keberhasilan pemberian ASI ekslusif enam bulan. Kontak dini ibu dan bayi akan meningkatkan waktu menyusu menjadi dua kali lebih lama dibandingkan kontak yang lambat (Ertem,2001; Giugliani , 2004; Vaidya, K. Et al, 2005; Februhartanty, 2008). Berdasarkan studi pendahuluan di Bidan Praktek Swasta (BPS) “S” Manding Kecamatan Polewali Kabupaten Polewali Mandar pada 10 orang ibu hamil dengan metode wawancara didapatkan hasil 6 orang (60%) dari 10 ibu hamil mempunyai pengetahuan kurang tentang IMD, 1 orang (10 %) dari10 ibu hamil mempunyai pengetahuan cukup tentang IMD dan 2 orang (20%) dari 10 ibu hamil mengetahui tentang IMD.
Tujuan penelitian : Untuk mengetahui secara umum Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Inisiasi Menyusu Dini Di Wilayah Kerja BPS “S” Manding Kecamatan Polewali Kabupaten Polewali Mandar.
Metode penelitian : Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang ada di BPS “S” Manding Kecamatan Polewali Kabupaten Polewali Mandar, periode Januari sampai Maret 2014, dimana jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 120 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah 55 ibu hamil yang mendukung dan bisa membaca serta menulis; penentuan jumlah sampel dalam penelitian yang digunakan adalah Simple random sampling yaitu pengambilan sampel dengan cara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam dalam anggota populasi.
Hasil : rata-rata responden memiliki tingkat pengetahuan yang cukup tentang pengertian inisiasi menyusu dini yaitu sebanyak 22 orang (44%), kriteria pengetahuan baik 23 orang (46%) dan kriteria pengetahuan kurang 5 orang (10%) dari 55 responden. responden memiliki pengetahuan yang kurang tentang manfaat inisiasi menyusu dini. Dimana tabel tersebut dapat dilihat bahwa ibu dengan tingkat pengetahuan cukup 14 orang (28%), pengetahuan kurang 20 orang (40%) dan pengetahuan baik terdapat 16 orang (32%) dari 55 responden. Responden memiliki tingkat pengetahuan yang cukup tentang hal yang harus diperhatikan saat proses inisiasi menyusu dini yaitu sebanyak 19 responden atau (38%), dan yang memperoleh kriteria baik sebanyak 12 responden atau (24%).
Simpulan dan saran : Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa peran tenaga kesehatan masih sangat diperlukan khususnya dalam memberikan pelayanan dan penyuluhan tentang inisiasi menyusu dini. Proses pendidikan hendaknya lebih memberikan wawasan dan juga ilmu yang lebih mendalam tentang inisiasi menyusu dini sehingga ilmu pengetahuan yang diperoleh peserta didik dapat diaplikasikan di masyarakat.