
PERBANDINGAN INDEKS MASSA TUBUH ANTARA AKSEPTOR SUNTIK HORMONAL DENGAN IMPLANT DI PUSKESMAS WARA SELATAN KOTA PALOPO
Author(s) -
Patmahwati Patmahwati
Publication year - 2019
Publication title -
voice of midwifery
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2620-7230
pISSN - 2089-0583
DOI - 10.35906/vom.v9i1.84
Subject(s) - gynecology , medicine , humanities , art
Pemakaian kontrasepsi memiliki efek samping. Efek samping yang biasa dirasakan akseptor KB di Indonesia pada umumnya adalah kenaikan berat badan, perdarahan, hipertensi, pusing kepala, mual, dan tidak haid. Efek samping tersebut timbul pada akseptor suntik 21,9%, pil 14,1%, implan 13,5%, dan IUD 4,8%.
Kontrasepsi suntik dan implan levonogestrel mengandung hormon progesteron atau estrogen yang menyebabkan perubahan metabolisme tubuh yaitu berat badan. Penelitian ini bertujuan membandingkan IMT akseptor dengan suntik hormonal dan implan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif cross-sectional. Sampel sebanyak 30 akseptor dan masing-masing 10 akseptor suntik DMPA, suntik estradiol sipionat, dan implan levonogestrel di Puskesmas Wara Selatan sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian menunjukkan rerata IMT implan lebih tinggi daripada suntik hormonal. Berdasarkan uji simpel anova, IMT (p=0,031). Dapat disimpulkan, terdapat perbedaan bermakna rerata IMT antara akseptor suntik hormonal dan implan levonogestrel.
Kata Kunci :Suntik Hormonal, Implant, IMT