z-logo
open-access-imgOpen Access
Perbedaan Penyembuhan Hecting Wound Tikus Putih Jantan Sprague Dawley dengan Wharton’s Jelly Dan D Gel
Author(s) -
Mustofa Mustofa,
Evy Kurniawaty,
Arif Yudho Prabowo,
Novita Carolia
Publication year - 2021
Publication title -
sandi husada : jurnal ilmiah kesehatan/jurnal ilmiah kesehatan sandi husada
Language(s) - Slovenian
Resource type - Journals
eISSN - 2654-4563
pISSN - 2354-6093
DOI - 10.35816/jiskh.v10i2.672
Subject(s) - medicine , traditional medicine , gynecology
Pendahuluan; Luka post hecting adalah luka yang terjadi akibat tindakan medis, secara fisiologis tubuh akan mengalami proses penyembuhan luka. D gel merupakan gel yang mengandung siloxane cyclic dan vitamin C yang dapat digunakan untuk penyembuhan luka post hecting, tetapi salah satu pengobatan luka lain yang saat ini dapat digunakan adalah ekstrak sel punca mesenkimal tali pusat manusia (WJMSCs). Tujuan; mengetahui waktu perbedaan penyembuhan luka post hecting antara ekstrak WJMSCs dengan D gel. Metode; menggunakan penelitian eksperimental laboratorik yang menggunakan 21 ekor tikus putih jantan (Rattus novergicus) galur Sprague dawley yang dikelompokkan menjadi tiga kelompok perlakuan berbeda. Perlakuan dibagi atas kelompok K: kontrol negatif (povidone iodine), P1: ekstrak WJMSCs, dan P2: D gel. Pengamatan terhadap luka post hecting dilakukan selama 14 hari menggunakan kriteria Nagaoka dan data dianalisis menggunakan uji statistik deskriptif kategorik serta Kruskal-Wallis. Hasil; menunjukkan adanya perbedaan waktu penyembuhan luka post hecting antara ekstrak WJMSC dengan D gel secara bermakna dengan p value= 0,03, dengan waktu penyembuhan luka kelompok K: 12,7 hari, kelompok P1: 7 hari, dan kelompok P2: 11 hari. Kesimpulan; bahwa terdapat perbedaan bermakna penyembuhan luka post hecting antara ekstrak WJMSC dengan D gel

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here