
PENGARUH MATERIAL BUTIR HALUS TERHADAP TINGKAT KEPADATAN CAMPURAN MATERIAL RESIDUAL
Author(s) -
Christy Anandha Putri
Publication year - 2019
Publication title -
jurnal infrastruktur/jurnal infrastruktur
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2540-9212
pISSN - 2476-9339
DOI - 10.35814/infrastruktur.v4i2.700
Subject(s) - physics , zoology , biology
Dalam pelaksanaan konstruksi, pemilihan, proses, serta hasil dari pemadatan sangat diperhatikan. Ketiga hal tersebut sangat mempengaruhi energi serta biaya yang digunakan. Karakteristik kepadatan, kekuatan, kompresibilitas, dan permeabilitas sangat dipengaruhi oleh kandungan butir kasar dan butir halus yang ada didalamnya. Adanya kandungan butir halus dalam material akan menimbulkan keberadaan mineral yang mengakibatkan peningkatan terhadap daya serap air. Sementara butir kasar didalam material akan cenderung memiliki tingkat kepadatan yang lebih tinggi. Penelitian ini mempelajari karakteristik pemadatan dari pengaruh kandungan butir halus dari campuran material residual. Material yang digunakan berasal dari Jawa Barat, yaitu tanah merah dari daerah Lagadar dan pasir dari daerah Padalarang. Penelitian ini menggunakan tujuh variasi presentase butir halus yang berbeda yaitu 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 70%, dan 100%. Pengujian pemadatan laboratorium menggunakan Standard Proctor Compaction Test (ASTM D 698-91). Berdasasarkan hasil pengujian kompaksi diperoleh kepadatan maksimum (MDD) dari kandungan material butir halus 10% hingga 100% secara berturut-turut adalah 1.53, 1.49, 1.47, 1.42, 1.39, 1.38, dan 1.36 gr/cm3, sedangkan kadar air optimum yang membentuknya adalah 19%, 20%, 22.5%, 26%, 31%, 32%, dan 34%. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa peningkatan presentase butir halus akan meningkatkan kadar air optimum (OMC) dan menurunkan nilai kepadatan maksimum (MDD). Presentase butir halus 10%, 20%, dan 30% menghasilkan nilai MDD yang cenderung sama, yaitu dengan perbedaan 1.3%. Berdasarkan hasil tersebut maka material dengan kandungan butir halus 10% hingga 30% direkomendasikan sebagai material yang direkomdasikan untuk pekerjaan timbunan.