Open Access
Komposisi hasil tangkapan jaring insang dasar dan cara tertangkapnya ikan di Perairan Malalayang (Composition catches of bottom gillnet and how to catch fish in Malalayang Waters)
Author(s) -
Maikel F. Pondaag,
Meta S. Sompie,
Johnny Budiman
Publication year - 2018
Publication title -
jurnal ilmu dan teknologi perikanan tangkap
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2656-906X
pISSN - 2337-4306
DOI - 10.35800/jitpt.3.2.2018.21427
Subject(s) - parrotfish , fishery , fishing , fish <actinopterygii> , physics , environmental science , biology
Gill net is a fishing gear set vertically underwater to ambushed off the fish swimming direction. The fish are caught by means of gill trapped or body entangled. One of the gill fishing ground is in Malalayang Dua, Manado. This study was aims to knowing the species composition of bottom gill net with mesh size of 3 inches, 3½ inches, and 4 inches, comparing the catch number and individual size caught in different mesh size, and knowing how they were caught. The study used a descriptive method based on a case study. Results showed that the catches were dominted by parrotfish (Scarus sp.), 26 individuals, followed by surgeonfish (Achanthurus pyroferus), 21 individuals, butterflyfish (Zanclus cornutus), 8 individuals, and other species, less than 5 individuals. The fish caught in the mesh size of 3 inches were 60 individuals, 3½ inches were 29 individuals, 4 inches were 2 individuals. The parrotfish were dominantly caught in the mesh size of 3 inches, 17 individuals, tangs in 3 inches, 13 individuals, and the butterflyfish in 3 inches, 7 individuals. The heaviest fish caught in the mesh size of 3½ inches was 2.74 kg for parrotfish, 1.55 kg for surgeonfish and 5.1 kg for goatfish.Keywords: bottom gill net, catch composition, size, number of catches. AbstrakJaring insang adalah jaring yang dipasang tegak lurus dalam air untuk menghadang arah renang ikan. Jaring insang dasar merupakan salah satu alat tangkap yang pengoperasiannya digemari oleh nelayan-nelayan yang dilakukan didaerah tertentu (certain area) tangkapan sehingga diharapkan semua ikan ataupun yang berada pada area dapat tertangkap. Salah satu daerah penangkapan ikan dengan jaring insang adalah Malalayang Dua Kota Manado. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi hasil tangkapan jaring insang dasar yang berukuran mata 3 inci, 3½ inci dan 4 inci, membandingkan komposisi jumlah dan ukuran hasil tangkapan dari ukuran mata jaring yang digunakan, dan mengetahui bagaimana cara tertangkapnya ikan pada berbagai ukuran mata jaring. Jenis ikan kakatua (Scarus sp) mendominasi hasil tangkapan sebanyak 26 ekor, diikuti oleh ikan butana (Achanthurus pyroferus) sebanyak 21 ekor, ikan kupu-kupu (Zanclus cornutus) sebanyak 8 ekor sedangkan jenis lainnya tertangkap kurang dari 5 ekor. Jumlah hasil tangkapan yang diperoleh ukuran mata 3 inci 60 ekor,ukuran mata 3½ inci yaitu 29 ekor, dan ukuran mata 4 inci hanya 2 ekor. Komposisi jumlah hasil tangkapan ikan Kakatua didominasi oleh mata jaring ukuran 3 inci yaitu 17 ekor, pada ikan Butana didominasi oleh mata jaring 3 inci yaitu 13 ekor, dan untuk ikan kupu-kuu didominasi oleh mata jaring 3 inci dengan jumlah 7 ekor. Bobot ikan kakatua lebih berat pada mata jaring 3½ inci yaitu 2,74 kg, ikan Butana lebih berat pada mata jaring 3½ inci yaitu 1,55 kg, dan ikan Biji nangka pada mata 3½ inci dengan berat 5,1 kg.Kata kunci : jaring insang dasar, komposisi hasil tangkapan, ukuran, hasil tangkapan