Open Access
STATUS KEBERSIHAN MULUT DAN KARIES GIGI PADA ORANG CACAT DI PANTI SOSIAL BINA DAKSA WIRAJAYA MAKASSAR
Author(s) -
Juliatri Juliatri
Publication year - 2013
Publication title -
jurnal biomedik : jbm
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2597-999X
pISSN - 2085-9481
DOI - 10.35790/jbm.2.2.2010.850
Subject(s) - oral hygiene , medicine , dentistry , hygiene , pathology
Abstract: Oral hygiene status is affected by several factors. One of these is the maintenance of healthy teeth and mouth, e.g. by brushing. People with physical disabilities are frequently limited in carrying out normal activities, as cleaning ones teeth and mouth, the result of which influences the occurrence of caries. The study was conducted on 104 people with physical disabilities in Panti Sosial Bina Daksa Wirajaya Makassar. Results: The assessment of oral hygiene by using the OHI-S index according to Green and Vermillion showed that the status of OHI-S was good in 18 people (17.29%), moderate in 58 people (55.7%), and bad in 28 people (26.9%). Percentages of OHI-S status (good, average, and bad) having the disabilitiy of one leg were 10.57%, 28.84%, and 15.38%, respectively. The lowest mean of DMF-T status (low category) was found in those with disabilities in both legs was 2.58, and the highest one (but still in the middle category) with hand and foot disabilities was 4.2. However, males were more likely to have a poor OHI-S (25 males/24.02%) but more females had both categories of OHI-S (15 females/14. 44%). Although more females had a good OHI-S status, it was more common in females than males to have a very high caries status. Keywords: oral hygiene, DMF-T index, physical disability. Abstrak: Status kebersihan mulut seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satu di antaranya adalah upaya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut misalnya dengan menyikat gigi. Pada orang dengan cacat fisik mempunyai keterbatasan melakukan sesuatu secara normal termasuk dalam melakukan prosedur untuk membersihkan gigi dan mulutnya yang lebih lanjut juga akan mempengaruhi terjadinya karies. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis ingin mengetahui status kebersihan mulut dan karies gigi pada penyandang cacat fisik. Penelitian dilakukan pada 104 penyandang cacat fisik di Panti Sosial Bina Daksa Wirajaya Makassar. Hasil penelitian: Hasil penilaian kebersihan mulut dengan menggunakan indeks OHI-S menurut Green and Vermillion menunjukkan 18 orang (17,29%) dengan status OHI-S baik, 58 orang (55,7%) status OHI-S sedang, dan 28 orang (26,9%) dengan status OHI-S buruk. Persentase status OHI-S baik, sedang dan buruk paling banyak ditemukan pada penyandang cacat kaki satu yaitu masing-masing sebesar 10,57%, 28,84 %, dan 15,38%. Untuk status DMF-T rata-rata paling rendah (kategori rendah) terdapat pada penyandang cacat kedua kaki (2,58) dan paling tinggi (tetapi masih dalam kategori sedang) pada penyandang cacat tangan dan kaki (4,2). Dalam penelitian ini juga ditemukan bahwa jenis kelamin laki-laki lebih banyak yang memiliki OHI-S buruk (25 orang/24,02%) sedangkan perempuan lebih banyak yang memiliki OHI-S dalam kategori baik (15 orang/14,44%). Walaupun demikian, status karies sangat tinggi lebih banyak ditemukan pada perempuan dibanding laki-laki. Kata kunci: kebersihan mulut, indeks DFM-T, kecacatan