z-logo
open-access-imgOpen Access
Hubungan indeks massa tubuh (IMT) awal kehamilan dengan luaran maternal neonatal
Author(s) -
Rut C.F. Weku,
John Wantania,
Joice Sondakh
Publication year - 2016
Publication title -
e-clinic: jurnal ilmiah kedokteran klinik
Language(s) - English
Resource type - Journals
ISSN - 2337-5949
DOI - 10.35790/ecl.4.2.2016.14375
Subject(s) - medicine , obstetrics , gynecology , pregnancy , body mass index , apgar score , birth weight , genetics , biology
Maternal nutritional status is very important for the outcomes of pregnancy. The best indicator for measuring the nutritional status is Body Mass Index (BMI). Abnormal BMI in early pregnancy is associated with various complications for the mother as well as the baby. This study was aimed to obtain the relationship between BMI in early pregnancy and maternal and neonatal outcomes. This was a retrospective analytical study with a cross sectional study. The results showed that there was a siginificant relationship between BMI in early pregnancy and blood pressure (p=0.049), but there was no significant relationship between BMI in early pregnancy and mode of delivery (p=0.067), birth (p=0.100), infant mortality (0.377), and APGAR score (p=0.100). Conclusion: Pregnant woman with BMI ≥25 kg/m2 had a risk of hypertension in pregnancy and a sectio caesarea in delivery; and the baby showed a tendency of low birth weight, risk to death, and asphyxia.Keywords: BMI, pregnancy and maternal neonatal outcomes Abstrak: Status gizi ibu sangat penting terhadap luaran kehamilan. Indikator untuk mengukur status gizi ialah Indeks Massa Tubuh (IMT). Ibu dengan IMT awal kehamilan yang tidak dalam batas normal berkaitan dengan berbagai komplikasi baik terhadap ibu maupun bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara IMT awal kehamilan dengan luaran maternal neonatal. Jenis penelitian ialah analitik-retrospektif dengan desain potong lintang. Hasil penelitian mendapatkan bahwa IMT awal kehamilan berhubungan bermakna dengan tekanan darah (p=0,049), tetapi tidak ditemukan hubungan bermakna antara IMT awal kehamilan dengan cara persalinan (p=0,069), berat badan lahir bayi (p=1,000), kematian bayi (p=0,377), dan APGAR skor (p=1,000). Simpulan: Ibu dengan IMT≥25 kg/m2 berisiko mengalami hipertensi dalam kehamilan, cenderung menjalani persalinan dengan seksio sesarea, dan bayinya cenderung memiliki berat badan lahir rendah, mengalami kematian, dan asfiksia. Kata kunci: IMT, kehamilan dan luaran maternal neonatal.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here