
Terorisme Dan Agama Dalam Perspektif Charles Kimball
Author(s) -
Selvia Santi
Publication year - 2018
Publication title -
jurnal icmes
Language(s) - Uncategorized
Resource type - Journals
eISSN - 2621-7341
pISSN - 2580-5657
DOI - 10.35748/jurnalicmes.v1i2.10
Subject(s) - humanities , political science , philosophy
Dalam artikel ini penulis berusaha menjawab pertanyaan penelitian, benarkah agama telah mendorong kelompok-kelompok teroris untuk melancarkan aksi-aksi teror mereka? Untuk menjawabnya, penulis akan menggunakan pemikiran seorang pakar perbandingan agama yang pernah bertugas di wilayah-wilayah konflik di Timur Tengah, yaitu Charles Kimball, yang tertuang dalam bukunya “When Religion Becomes Evil”. Kimball menggunakan pendekatan sejarah, budaya, dan politik dalam menelusuri kaitan antara agama dan aksi kekerasan. Ia pun mengindentikasi lima tanda yang perlu diwaspadai, yaitu tanda-tanda ketika pemahaman agama telah melenceng sehingga akan membawa bencana. Kelima tanda itu adalah klaim kebenaran mutlak, kepatuhan buta, membangun zaman ideal, tujuan menghalalkan segala cara, dan menyerukan ‘perang suci’. Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa para pelaku teroris pada dasarnya hanya menggunakan agama sebagai alat pembenaran bagi tindakan mereka.