z-logo
open-access-imgOpen Access
Peran SNARS dalam Perubahan Perilaku Kebersihan Tangan pada Profesional Kesehatan
Author(s) -
Andaru Dahesih Dewi,
Iwan Dwiprahasto,
Supra Wimbarti,
Budi Mulyono
Publication year - 2019
Publication title -
the journal of hospital accreditation
Language(s) - English
Resource type - Journals
ISSN - 2656-7237
DOI - 10.35727/jha.v1i2.39
Subject(s) - psychology , sociology , political science , pedagogy , social psychology
Latar Belakang: Kebersihan tangan adalah kunci keselamatan pasien, menjadi standar akreditasi RS sejak tahun 2012, namunimplementasinya masih fluktuatif. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi faktor dan peran Standar Nasional Akreditasi RS (SNARS) dalam perubahan perilaku kebersihan tangan. Tujuan: (1) Mengeksplorasi komponen perubahan perilaku yang mempengaruhi kepatuhan petugas dalam praktik kebersihantangan; (2) Menyempurnakan metode edukasi, mentoring dan dukungan teknis lingkungan sesuai hasil eksplorasi; dan (3) Mengukur perubahan ketepatan praktik kebersihan tangan setelah intervensi. Metode: Penelitian dilakukan di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta Juni 2014–April 2016. Dilakukan 22 wawancara mendalam dan 9diskusi kelompok terfokus dilakukan terhadap staf, dipilih judgemental sampai mencapai saturasi data. Kuesioner yangmengeksplorasi tingkat pengetahuan dan persepsi praktik kebersihan tangan diisi seluruh petugas di ruang rawat intensif dan bedah (n 186), dianalisis dengan chi-square. Hasil digunakan untuk menyesuaikan metode reedukasi. Ketepatan-konsistensi praktik sesuai kategori petugas di ruang observasi diukur dan dianalisis time series. Hasil: Persepsi positif praktik tidak dipengaruhi karakteristik demografik. Manajemen perubahan perilaku selanjutnya disesuaikankonsep mindfulness mengikuti ‘Pendekatan Lewin, unfreeze–change–refreeze’. Kampanye kreatif dan partisipasi aktif ditujukanmencairkan cara pikir lama. Reedukasi ditujukan membangun kesadaran dan motivasi bertindak individual/kelompok, melibatkanpimpinan sebagai role model. Perubahan dipertahankan dengan sistem audit yang ditautkan ke sistem pembinaan SDM dan evaluasi SNARS diposisikan sebagai tantangan eksternal untuk refreeze perubahan menjadi budaya. Analisis time series ketepatan dan konsistensi praktik menunjukkan trend sistematik meningkat (dari 60-70% menjadi 85-90%) dengan indikasi adanya periode postevent exhausted. Intensitas, lama paparan edukasi, mentoring, kreativitas promotif, kekerapan booster disesuaikan dengan pola setempat, mengedepankan bukti lokal. Kesimpulan: Pendekatan mindfulness berbasis data lokal bermanfaat membangun budaya kebersihan tangan. Instrumen SNARSberperan dalam refreeze proses perubahan perilaku profesional petugas. Indikator luaran yang peka mengidentifikasi  ketidakpatuhan perlu dieksplorasi lebih lanjut.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here