PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR DAN MULSA ORGANIK TERHADAP PRODUKSI TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata (L.) R. Wilczek)

Studi ini bertujuan untuk mendapatkan interaksi pupuk organik cair dosis dan jenis Mulsa organik, mendapatkan dosis pupuk organik cair Papuagro, jenis terbaik Mulsa organik pada pertumbuhan dan hasil kacang Ijo. Penelitian ini dilakukan di desa kuler, Kecamatan Naukenjerai, Kabupaten Merauke, dengan ketinggian ± 25 meter di atas permukaan laut, dari bulan Agustus sampai November 2016. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan blok acak desain faktorial (RAKF), dengan 4 dosis pupuk organik cair Papuagro yang terdiri dari 4 tingkat adalah P0 (tanpa pupuk organik cair), P1 (40 ml/15 liter air), P2 (65ml/15 liter air), P3 (90ML /15 liter air) dan tiga jenis pengobatan Mulsa diulang tiga replikasi dengan 3 tingkat M0 (tanpa Mulsa), M1 (Mulsa jerami 5 ton/Ha atau 1,5 kg/plot (3m2)), m2 (Mulsa sekam 5 ton/Ha atau 1,5 kg/plot (3m2)). Hasil dari studi ini menunjukkan interaksi yang berbeda secara signifikan pada komponen pertumbuhan cabang usia 21 hari setelah tanam di (POC-65ml/15 liter air + jerami Mulsa 5 ton/Ha atau 1,5 kg/plot) perawatan dan berat komponen produksi 100 bibit dalam pengobatan total produksi (POC 65ml/15 liter air + jerami Mulsa 5 ton/Ha atau 1,5 kg/plot) dan (POC 65ml/15 liter air + jerami Mulsa 5 ton/Ha atau 1,5 kg/plot) dalam kombinasi pengobatan dengan hasil rata-rata 2,72 ton/Ha dan pengobatan terbaik sebanding dengan hasil yang potensial dari deskripsi varietas Vima 1 adalah 1,76 ton/Ha. Keywords: Papuagro pupuk organik cair; Mulsa organik.