
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) TERHADAP KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH IPA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMPN 2 WATANSOPPENG (Studi Pada Materi Pokok Zat Aditif pada Makanan dan Zat Adiktif)
Author(s) -
Nur Afni Yulistiawati,
Ratnawaty Mamin,
Ramlawati Ramlawati
Publication year - 2019
Publication title -
jurnal ipa terpadu
Language(s) - Bosnian
Resource type - Journals
eISSN - 2597-8985
pISSN - 2597-8977
DOI - 10.35580/ipaterpadu.v2i2.11164
Subject(s) - humanities , physics , mathematics , philosophy
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui tingkat keterampilan pemecahan masalah peserta didik yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah di kelas VIII SMPN 2 Watansoppeng pada materi pokok Zat Aditif pada makanan dan Zat Adiktif, (2) mengetahui tingkat keterampilan pemecahan masalah peserta didik yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran konvensional di kelas VIII SMPN 2 Watansoppeng pada materi pokok Zat Aditif pada makanan dan Zat Adiktif, dan (3) mengetahui model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan pemecahan masalah peserta didik berpengaruh dibandingkan model pembelajaran konvensional di kelas VIII SMPN 2 Watansoppeng pada materi pokok Zat Aditif pada makanan dan Zat Adiktif. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran berbasis masalah (PBM) dan model pembelajaran konvensional. Variabel terikatnya adalah keterampilan pemecahan masalah peserta didik pada materi pokok zat aditif pada makanan dan zat adiktif. Populasi penelitian ini adalah Peserta didik kelas VIII SMPN 2 Watansoppeng yang terdiri atas 7 kelas dengan peserta didik sebanyak140 peserta didik Teknik pengambilan sampel yaitu double random sampling. Sampel penelitian terdiri dari 2 kelas yaitu kelas VII7 sebagai kelas eksperimen dengan jumlah peserta didik 20 orang dan kelas VII4 sebagai kelas kontrol dengan jumlah peserta didik 20 orang. Data hasil penelitian diperoleh dengan memberikan tes keterampilan pemecahan masalah pada materi pokok zat aditif pada makanan dan zat adiktif diberikan pada pretest dan posttest kemudian dianalisis menggunakan uji-t. Hasil analisis statistika deskriptif keterampilan pemecahan masalah yang diajarkan dengan model pembelajaran berbasis masalah berada pada kategori tinggi, sedangkan model pembelajaran berbasis konvensional berada pada kategori sedang. Analisis statistika inferensial diperoleh thitung=2,56>ttabel=1,68. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa Model pembelajaran berbasis masalah berada pada kategori tinggi dibandingkan model pembelajaran konvensional berada pada kategori sedang yang berarti model pembelaran berbasis masalah berpengaruh terhadap keterampilan pemecahan masalah IPA peserta didik kelas VIII SMPN 2 Watansoppeng pada materi pokok zat aditif pada makanan dan zat adiktif.