
STUDY OF HEMOGLOBIN LEVELS CATTLE FED Moringa oleifera AND PREBIOTIC FROM MARE’S MILK
Author(s) -
Nemay Ndaong,
Novianty Ndun,
Frans Umbu Datta,
Annytha Ina Rohi Detha,
Nancy Foeh
Publication year - 2021
Publication title -
jurnal kajian veteriner/jurnal kajian veteriner
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2528-6021
pISSN - 2356-4113
DOI - 10.35508/jkv.v9i2.4371
Subject(s) - zoology , biology , food science
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kadar hemoglobin pada sapi onggole muda yang diberi Moringa oleifera dan susu prebiotik. Penelitian ini menggunakan sembilan ekor pedet Sumba Ongole umur 5-7 bulan dengan berat badan ± 130 kg. Penelitian diawali dengan persiapan alat dan bahan yang dibutuhkan berupa persiapan kandang individu, pembuatan tepung kelor, pembuatan rumput amunisi, pembuatan konsentrat, pembuatan susu, penyiapan prebiotik, adaptasi hewan. Perlakuan pedet dibagi menjadi 3 kelompok yaitu kelompok kontrol (KK), kelompok perlakuan 1 (KP1), kelompok perlakuan 2 (KP2). Kelompok kontrol diberi makan rumput kering amonia, konsentrat, susu sedangkan kelompok perlakuan 1 diberi pakan rumput kering diamoniase, konsentrat, susu, prebiotik, dan kelompok perlakuan 2 diberi pakan rumput kering diamoniase, konsentrat, tepung kelor. Pada setiap penarikan diambil ± 3 mL darah kemudian dimasukkan ke dalam tabung Ethylenediamine Tetraacetic Acid (EDTA) dan masing-masing tabung diberi label sesuai kode sampel. Hasil penelitian menunjukkan pedet pada kelompok kontrol memiliki kisaran nilai Hb 7,7-11,8 g/dl, sedangkan kelompok yang diberi susu prebiotik memiliki kisaran nilai Hb 8,8 hingga 11,4 g/dl. Kelompok yang diberi pakan Moringa oleifera memiliki kisaran nilai Hb 8,8-14,4 g/dl. Hasil tersebut menunjukkan nilai hemoglobin dari ketiga kelompok perlakuan berada dalam kisaran normal nilai hemoglobin sapi yaitu 9,1-15,7 g/dl namun terjadi peningkatan hemoglobin pada kelompok perlakuan yang diberikan susu prebiotik dan kelor. Pakan kelor yang ditambahkan ke KP2 menghasilkan Hb yang lebih tinggi dibandingkan dengan KP1 dan KK. Nilai Hb yang lebih tinggi diduga karena kandungan protein yang tinggi pada tanaman kelor yaitu 27% sehingga dapat meningkatkan produktivitas ternak.