z-logo
open-access-imgOpen Access
Hubungan Penggunaan Kontrasepsi Hormonal dengan Disfungsi Seksual di Wilayah Kerja Puskesmas Lerep
Author(s) -
Isfaizah Isfaizah,
Ari Widyaningsih
Publication year - 2019
Publication title -
indonesian journal of midwifery (ijm)
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2656-1506
pISSN - 2615-5095
DOI - 10.35473/ijm.v2i2.270
Subject(s) - gynecology , medicine
ABSTRAKLatar Belakang: Kontrasepsi hormonal menduduki peringkat pertama pada penggunaan kontrasepsi di Indonesia. Kandungan kontrasepsi hormonal terdiri dari hormon estrogen, progesteron memiliki efek negatif pada kehidupan seksual wanita. Puskesmas Lerep merupakan puskesmas dengan akseptor KB hormonal yang tinggi di Kab.Semarang.Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui hubungan penggunaan kontrasepsi hormonal dengan disfungsi seksual di Wilayah Kerja Puskesmas Lerep.Subjek dan Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik Observasional dengan pendekatan crossectional. Populasi adalah seluruh akseptor KB hormonal di Poli KIA-KB dan Praktek Bidan Mandiri Wilayah Kerja Puskesmas Lerep yang meliputi kontrasepsi pil kombinasi, suntikan 1 bulan (kombinasi), suntikan 3 bulan, dan implant yang berada di wilayah kerja Puskesmas Ungaran Barat pada tahun 2019. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 200 akseptor KB hormonal yang terbagi menjadi 4 kelompok yaitu 50 akseptor KB suntik 3 bulan, 50 akseptor KB implant, 50 akseptor KB pil dan 50 akseptor KB suntik 1 bulan dengan menggunakan purposive sampling. Alat yang digunakan dalam penilaian disfungsi seksual menggunakan Female Sexual Function Index (FSFI) dan untuk karakteristik responden menggunakan ceklist. Analisis data menggunakan analisis univariat dan analisis bivariate dengan Chi-Square.Hasil: Analisis univariat didapatkan sebagian besar akseptor KB kombinasi yaitu KB pil kombinasi memiliki fungsi seksual yang normal sebesar 60%, akseptor KB suntik 1 bulan (kombinasi)mengalami disfungsi seksual sebesar 58%, akseptor KB DMPA (Depo Medroksi Progesterone Asetat) berupa suntik 3 bulan dan implant mengalami disfungsi seksual sebesar 62% dan 60%. Rerata fungsi seksual pada akseptor KB adalah 26.11 dalam kategori disfungsi seksual. Analisis bivariat tidak ada hubungan yang signifikans antara penggunaan kontrasepsi hormonal dengan disfungsi seksual di Wilayah Kerja Puskesmas Lerep (p=0.101).Kesimpulan: Efek kontrasepsi hormonal terhadap fungsi seksual berbeda-beda sesuai dengan individu masing-masing. Perlunya pengetahuan tentang efek samping kontrasepsi hormonal pada akseptor KB hormonal. Kata Kunci: Akseptor, KB Hormonal, Disfungsi Seksual.Referensi:  31 (2008-2017)

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here