
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAYUNG SEKAKI KELURAHAN AIR HITAM PEKANBARU
Author(s) -
fatmaricha rahmana,
Hidayati Lestari
Publication year - 2020
Publication title -
al-insyirah midwifery/al-insyirah mdiwifery
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2622-3457
pISSN - 2338-2139
DOI - 10.35328/kebidanan.v9i2.1036
Subject(s) - chi square test , accidental sampling , medicine , pregnancy , asha , test (biology) , obstetrics , psychology , statistics , environmental health , mathematics , population , paleontology , linguistics , philosophy , biology , genetics
Air Susu Ibu (ASI) merupakan nutrisi alamiah terbaik bagi bayi karena mengandung kebutuhan energi dan zat yang dibutuhkan selama enam bulan pertama kehidupan bayi. ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja, termasuk kolostrum tanpa tambahan apapun sejak dari lahir, dengan kata lain pemberian susu formula, air matang, air gula dan madu untuk bayi baru lahir tidak dibenarkan. Bayi baru lahir perlu mendapatkan perawatan yang optimal sejak dini, termasuk pemberian makanan yang ideal. Tidak ada satupun makanan yang ideal selain ASI. World Health Organization (WHO) dan United Nation Children’s Fund (UNICEF) menganjurkan pemberian ASI secara Eksklusif, yaitu ASI saja sampai bayi berusia 6 bulan, tanpa tambahan cairan ataupun makanan lain selain ASI.Tujuan penelitian ini Untuk mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Payung Sekaki Kelurahan Air Hitam Pekanbaru. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif.Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah accidental sampling dengan jumlah sampel sebanyak 31 Ibu yang memiliki bayi berusia 0-6 bulan. Alat yang digunakan dalam pengambilan sampel menggunakan kuesioner dengan analisis secara univariat. Hasil analisis univariat terdapat 13 orang (42%) ibu - ibu yang memberikan ASI secara ekslusif terhadap bayinya. Untuk faktor pekerjaan dari analisa peneliti mayoritas responden tidak bekerja sebanyak 23 orang responden (74,2%), berdasarkan pendidikan, mayoritas responden berpendidikan tinggi sebanyak 24 orang responden (77,4%), berdasarkan pengetahuan, mayoritas responden berpengetahuan baik sebanyak 20 orang responden (64,5%), berdasarkan dukungan tenaga kesehatan, mayoritas responden mendapat dukungan dari tenaga kesehatan yakni sebanyak 19 orang responden (61,3%), dan berdasarkan pengaruh susu formula, mayoritas responden terpengaruh oleh adanya susu formula sebanyak 18 orang responden (58%). Diharapkan kepada tenaga kesehatan untuk lebih giat lagi memberikan komunikasi informasi dan edukasi terhadap masyarakat terkait ASI eksklusif.