
Metode Kisah dalam Meningkatkan Motivasi Belajar dan Kemampuan Bercerita pada Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Ibtidaiyah
Author(s) -
Siti Nur Azizeh
Publication year - 2021
Publication title -
al-insyiroh
Language(s) - Uncategorized
Resource type - Journals
ISSN - 2656-6680
DOI - 10.35309/alinsyiroh.v7i1.4237
Subject(s) - humanities , physics , art
Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam merupakan pembelajaran yang cenderung monoton sehingga peserta didik mudah merasa bosan. Penyebabnya karena dalam menyampaikan materi umumnya dengan metode ceramah tanpa adanya media pembelajaran yang digunakan. Hal ini membuat minat dan motivasi siswa menurun, akibatnya materi yang dijelaskan oleh guru tidak dapat diterima dan dipahami secara mudah. Berdampak pada rendahnya kemampuan bercerita pada peserta didik. Oleh sebab itu, guru dituntut memberikan inovasi dalam menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, salah satunya dengan mengubah metode dalam menyampaikan materi pelajaran. Penerapan metode kisah dianggap tepat dan relevan dengan pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam, dengan begitu meningkatnya motivasi belajar dan kemampuan bercerita. Metode kisah dapat menciptakan suasana belajar yang menarik, maka peserta didik akan merasakan senangnya belajar. Dengan begitu, dalam diri peserta didik akan muncul keinginan atau hasrat yang berupa dorongan rasa ingin tahu yang disertai daya atau usaha dalam mencapai tujuan yang ingin dicapainya, inilah yang disebut munculnya motivasi belajar. Selain itu, Metode kisah menggunakan gambar dapat menguatkan daya ingat peserta didik terhadap kisah sejarah tersebut, yang dapat memberikan gambaran nyata mengenai kisah sejarah tersebut. Sehingga dalam hal ini dapat meningkatkan kemampun peserta didik dalam bercerita. Adapun tahap-tahap dalam penerapan metode kisah yang perlu diperhatikan oleh para pendidik yaitu diantaranya meliputi, perencaan, penyajian materi, korelasi, kesimpulan dan evaluasi. Mengenai perancangannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran.