
KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DI PONDOK PESANTREN (Studi Kasus di Pondok Pesantren Putri Miftahul Ulum Banyuputih Lumajang)
Author(s) -
Rio Febriannur Rachman,
Solehati Ilmaniya
Publication year - 2020
Publication title -
al-insyiroh
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
ISSN - 2656-6680
DOI - 10.35309/alinsyiroh.v6i2.3914
Subject(s) - boarding school , humanities , psychology , art , theology , philosophy , islam
Artikel ini membahas tentang komunikasi antarbudaya di Pondok Pesantren. Pondok pesantren adalah sentra pendidikan berbasis agama yang memiliki asrama tempat para santri menginap. Mereka berasal dari berbagai latar belakang. Fenomena komunikasi antarbudaya yang ada di sana menarik untuk dicermati. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan bagaimana pola, perilaku, dan hambatan komunikasi antarbudaya di Pondok Pesantren. Riset ini memakai metode kualitatif, dengan pendekatan studi kasus. Lokasi penelitian adalah Pondok Pesantren Putri Miftahul Ulum Banyuputih Lumajang. Penelitian ini mengumpulkan data dengan cara observasi lapangan pada 8 maret sampai 16 maret 2020. Selain itu, dilakukan pula wawancara mendalam pada dua orang ustadzah atau pengurus dan tiga santri perempuan masing-masing dari Madura, Sumatera, dan Jawa. Analisis data dilakukan dengan mereduksi, menyajikan, dan merumuskan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini adalah, pertama; santri saling menjaga etika dalam berperilaku komunikasi, kedua; pola komunikasi antarsantri umumnya dua arah, sedangkan kalau santri tengah berhadapan dengan Ibu Nyai (pengasuh Pondok Pesantren) atau ustadzah akan memakai pola satu arah, ketiga; hambatan yang mencolok dalam proses komunikasi adalah hambatan semantik atau bahasa. Untuk bisa memgatasi persoalan bahasa di Pondok Pesantren itu, para santri selalu bertanya dengan santri maupun ustadzah dengan bahasa Indonesia. Penelitian ini diharapkan bisa menambah khazanah riset tentang komunikasi antarbudaya di Pondok Pesantren.