
PEMBAHARUAN SISTEM PENDIDIKAN DI PESANTREN
Author(s) -
Ahmad Syauqi Fuady
Publication year - 2020
Publication title -
al-insyiroh
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
ISSN - 2656-6680
DOI - 10.35309/alinsyiroh.v6i1.3819
Subject(s) - humanities , art
Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan keagamaan asli (indigenous) Indonesia. Eksistensi pondok pesantren tidak bisa dilepaskan dari adaptasi dan pembaharuan yang dilakukandengan berpedoman “Al muhafadzah ‘ala al qadim al shalih, wa al akhdzu bi al jadid al ashlah.”Tetap memegang tradisi yang positif, dan mengimbangi dengan mengambil hal-hal baru yang positif. Respons pondok pesantren terhadap perubahan dan dinamika zaman berbeda-beda. Umumnya perubahan dalam pondok pesantren berlangsung dalam tahapan yang pelan dan sukar diamati. Kyai memegang peran penting dalam proses pembaharuan dalam kehidupan pondok pesantren. Secara umum, para kyai mengambil sikap yang lapang dada dalam menyelenggarakan modernisasi lembaga-lembaga pesantren di tengah-tengah perubahan masyarakat Jawa, tanpa meninggalkan aspek-aspek positif daripada sistem pendidikan Islam tradisional. Setidaknya ada empat level pembaharuan dalam sistem pendidikan Islam di Indonesia, termasuk pesantren di dalamnya. Pertama, level kelembagaan. Kedua, level substansi isi kurikulumnya. Ketiga, level metodologis. Keempat, level fungsi. Dari keempat level pembaharuan tersebut, yang terjadi adalah pembaharuan pada level kelembagaan, kurikulum, dan metodologi pengajaran. Sementara pembaharuan terhadap fungsi pondok pesantren jarang sekali terjadi. Artinya pondok pesantren tetap menjadi lembaga pendidikan keagamaan sebagai tempat untuk transfer ilmu-ilmu keagamaan, mencetak ulama dan ahli agama yang tafaqquh fiddin dan mampu mengkader insan yang mutafaqquh fiddin