z-logo
open-access-imgOpen Access
Plurarisme Beragama Dalam Perspektif Hadist
Author(s) -
Novia Nengsih
Publication year - 2020
Publication title -
al-bayan
Language(s) - Uncategorized
Resource type - Journals
eISSN - 2621-3699
pISSN - 2615-2568
DOI - 10.35132/albayan.v4i1.99
Subject(s) - philosophy , political science
Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis larangan dan kebolehan  pengucapan selamat natal kepada umat kristiani melalui perspektif hadis dan pendapat para ulama. Ulama yang melarang pengucapan selamat natal karena memahami pengucapan selamat natal merupakan bagian dari tasyabuh. Ulama yang membolehkan pengucapan natal karena  berargumentasi bahwa pengucapan selamat natal merupakan toleransi dalam pluralisme beragama dan tidak menganggap pengucapan natal itu bagian dari tasyabuh. Hasil analisis ini mengungkapkan bahwa mengucapkan selamat natal boleh karena tidak ada satu hadispun yang melarangnya secara langsung dan hal itu bukan merupakan tasyabuh, tetapi hanya bentuk toleransi dalam pluralisme beragama, serta orang non muslim yang tinggal di Indonesia tergolong kafir zimmi yang perlu dilindungi bukan kafir harbi.    

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here