z-logo
open-access-imgOpen Access
Industri Wisata Halal di Indonesia: Produk Kapitalisme Sampai Dengan Fundamentalisme Agama
Author(s) -
Admadi Balloara Dase
Publication year - 2021
Publication title -
melo
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2798-2017
pISSN - 2798-2254
DOI - 10.34307/mjsaa.v1i2.12
Subject(s) - humanities , physics , art
Tulisan ini mencoba menelusuri konsep yang digagas oleh para ahli Industri parawisata, dengan menggunakan metode analisis wacana. Konsep dari Jean Baudrillard digunakan untuk membedah konstruksi para ahli parawisata halal yang melekatkan tanda “halal” pada produk dari industri parawisata halal, kenyataan itu bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dari para turis, karena menurut GMTI (Global Muslim Travel Index) diperkirakan pada tahun 2020 akan membludak di angka 220 juta wisatawan muslim di dunia, maka dibutuhkan sebuah produk/jasa untuk memfasilitasi wisatawan muslim di Indonesia. Bahkan konsep yang dibangun adalah simulasi, karena referensi wisata halal malah tidak ada dalam islam, yang ada adalah wisata religi. Akibatnya, konsep yang dibangun untuk kebutuhan kapitalistik memiliki dimensi oposisi biner di dalamnya, karena menggunakan konsep halal yang oposisinya adalah haram. Kenyataan-kenyataan itu dapat membuka pintu fundamentalisme agama di dalam masyarakat Indonesia yang memiliki kebudayaan yang sangat beragam.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here