z-logo
open-access-imgOpen Access
Pendekatan Analisis Vector Error Corretion Model (VECM) Dalam Hubungan Pertumbuhan Ekonomi Dan Sektor Pariwisata
Author(s) -
Dio Dwi Saputra,
Afifah Sukmawati
Publication year - 2021
Publication title -
prosiding seminar nasional official statistics
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
ISSN - 2722-1970
DOI - 10.34123/semnasoffstat.v2021i1.787
Subject(s) - physics , humanities , forestry , agricultural science , political science , business , environmental science , geography , art
Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menjadi salah satu pintu gerbang bagi para wisatawan mancanegara (wisman) untuk masuk ke Indonesia. Kondisi pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini membuat sektor pariwisata di Provinsi Kepri mengalami keterpurukan. Di lain sisi, pertumbuhan ekonominya pun juga ikut terdampak, dimana kondisinya lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional. Sehingga, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara pertumbuhan ekonomi dengan sektor pariwisata di Provinsi Kepulauan Riau. Adapun variabel yang digunakan adalah pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) year-on-year untuk mewakili indikator pertumbuhan ekonomi (EKO); jumlah kunjungan wisman (WISMAN), rata-rata tingkat penghunian kamar hotel berbintang (TPK) dan nilai realisasi investasi penanaman modal asing di sektor hotel dan restoran (INVEST), yang mewakili indikator sektor pariwisata. Penelitian ini mengaplikasikan analisis deskriptif (grafik dari data runtut waktu) dan inferensia (Vector Error Correction Model). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan kausalitas Granger di antara pertumbuhan ekonomi dan sektor pariwisata, namun demikian jika dilihat berdasarkan grafik IRF dan FEVD, menunjukkan terdapat hubungan antara respon dari pertumbuhan ekonomi terhadap guncangan yang terjadi pada sektor pariwisata. Pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepri akan merespon guncangan yang terjadi di sektor pariwisata dalam waktu yang relatif singkat (hanya sampai dengan periode ke-20 sampai 25). Artinya, pemerintah harus tetap memberikan stimulus di sektor pariwisata secara kontinu dalam jangka waktu yang tidak terlampau lama, agar pertumbuhan ekonomi dapat terus bergerak sesuai yang diharapkan.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here