ANALISIS PERBANDINGAN DESAIN SAMPLING SURVEI KERANGKA SAMPEL AREA (KSA)

Badan Pusat Statistik (BPS) terus melakukan inovasi dalam rangka menghasilkan data pangan yang akurat, termasuk bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dalam mengembangkan metode survei KSA untuk mengestimasi luas panen padi. Meskipun sudah menerapkan kaidah sampling yang objektif, namun masih perlu dilakukan kajian terutama adanya potensi bias dari estimator survei KSA terutama untuk sawah-sawah dengan karakteristik tidak beraturan, kecil dan menyebar. Salah satu potensi penyebab bias dengan karakteristik sawah tidak beraturan adalah penggunaan segmen berbentuk persegi berukuran 300 meter × 300 meter menimbulkan potensi titik amatan tidak jatuh di sawah. Penelitian ini bertujuan menganalisis perbandingan beberapa alternatif desain sampling KSA, yaitu dot sampling method, two-phase systematic unclustered point sampling, dan irregular segment shape sampling atau kerangka sampel segmen yang mengikuti bentuk sebaran sawah. Metode yang digunakan adalah simulasi sampling dengan opsi desain sampling KSA tersebut dengan berbagai opsi jumlah sampel menggunakan peta populasi sawah di Kecamatan Denpasar Timur pada bulan Februari 2019. Perbandingan hasil simulasi dianalisis dengan pengujian beda rata-rata MSE dan optimasi biaya pada seluruh desain sampling. Kesimpulan dari penelitian ini adalah rancangan sampling menggunakan irregular segment shape dengan 3 (tiga) segmen memberikan tingkat akurasi dan efisien yang lebih baik dibandingkan rancangan sampling dengan kerangka sampel segmen berbentuk persegi.