
KAJIAN UNDERGROUND ECONOMY DAN KAITANNYA DENGAN PENERIMAAN PAJAK DI INDONESIA
Author(s) -
Fakhri Hafidzul Azhar,
Gama Putra Danu Sohibien
Publication year - 2021
Publication title -
prosiding seminar nasional official statistics
Language(s) - Slovenian
Resource type - Journals
ISSN - 2722-1970
DOI - 10.34123/semnasoffstat.v2020i1.415
Subject(s) - economics , physics
Underground economy merupakan pendapatan yang dihasilkan dari kegiatan ekonomi baik legal maupun ilegal yang luput dalam perhitungan Produk Domestik Bruto (PDB). Kegiatan underground economy yang dibiarkan terus berkembang akan menyebabkan hilangnya penerimaan pajak. Untuk mengatasi hal tersebut diberlakukan kebijakan tax amnesty, dengan tujuan memperkecil penerimaan pajak yang hilang, tetapi belum diketahui apakah tujuan tersebut mampu dicapai atau tidak. Penelitian bertujuan untuk memberikan gambaran umum variabel yang digunakan, mengukur besaran underground economy dan penerimaan pajak yang hilang akibat underground economy, serta membandingkan rata-rata penerimaan pajak yang hilang sebelum dan sesudah tax amnesty. Pengukuran underground economy dan penerimaan pajak yang hilang dilakukan melalui pendekatan moneter dengan menggunakan metode Error Correction Model dan perbandingan rata-rata penerimaan pajak yang hilang menggunakan uji beda rata-rata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat trend meningkat pada variabel jumlah uang beredar, PDB ADHK, suku bunga BI dan kurs dan trend menurun pada variabel rasio/beban pajak, inflasi dan harga minyak dunia. Besaran underground economy di Indonesia periode 2005 hingga 2018 secara rata-rata mencapai 34,157 triliun rupiah atau 1,84% terhadap PDB. Rata-rata penerimaan pajak yang hilang mencapai 4 triliun rupiah atau 0,22% terhadap PDB. Tax amnesty yang telah diterapkan di Indonesia sejak tahun 2015- 2018 belum mampu mencapai tujuan yang diinginkan.