
PENGGUNAAN GENERALIZED LINEAR AUTOREGRESSIVE MOVING AVERAGE (GLARMA) DALAM ANALISIS FENOMENA RESESI DI INDONESIA TAHUN 2008Q1 – 2020Q1
Author(s) -
Dimas Maladzi Wibawa,
Nucke Widowati Kusumo Projo
Publication year - 2021
Publication title -
prosiding seminar nasional official statistics
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
ISSN - 2722-1970
DOI - 10.34123/semnasoffstat.v2020i1.413
Subject(s) - physics
Resesi merupakan penurunan secara signifikan dalam kegiatan ekonomi yang tersebar di seluruh aspek ekonomi. Resesi yang berkepanjangan dapat membawa perekonomian ke arah depresi. Indonesia termasuk ke dalam kategori fragile country yang menyebabkan kerentanan untuk masuk ke masa resesi semakin besar. Resesi merupakan bagian dari siklus bisnis yang mungkin akan dialami pada suatu waktu. Penelitian ini menggunakan model Generalized Linear Autoregressive Moving Average (GLARMA) untuk mengakomodir prediksi peluang dari fase resesi yang di definisikan dengan metode Bry Boschan dan meramal variabel independen dengan Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA). Variabel yang digunakan yaitu laju inflasi, fed fund rate, transaksi berjalan, harga minyak dunia, dan selisih U.S. 10Year-Bond dengan 3-Month LIBOR. Dari hasil penandaan siklus bisnis pada Produk Domestik Bruto riil, Indonesia mengalami delapan kali resesi sejak tahun 1993Q1-2020Q1 dengan durasi terpendek selama dua triwulan dan terpanjang selama delapan triwulan. Hasil dari model GLARMA(1,0) menunjukkan bahwa resesi di Indonesia didominasi oleh faktor eksternal yang dalam penelitian ini adalah selisih U.S. 10Year-Bond dengan 3-Month LIBOR dan fed fund rate memiliki pengaruh negatif secara signifikan terhadap resesi. Autoregressive lag-1 memiliki pengaruh positif terhadap resesi atau dengan kata lain kondisi yang terjadi pada triwulan sebelumnya berpengaruh terhadap terjadinya resesi di triwulan selanjutnya. Resesi di Indonesia diprediksi terjadi pada 2020Q3.