
Ontologi Kristus dan Hubungannya dengan Soteriologi
Author(s) -
Yohanes Verdianto
Publication year - 2020
Publication title -
epigraphe/epigraphe : jurnal teologi dan pelayanan kristiani
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2614-7203
pISSN - 2579-9932
DOI - 10.33991/epigraphe.v4i2.200
Subject(s) - philosophy , humanity , christology , theology , divinity , soteriology , humanities
Controversies regarding Christology have occurred for centuries from the post-apostolic era to the present day, which the main controversy lies on the nature of Christ, and not in the function of Christ. This article aims to find out the nature of Christ related to soteriology, so that we can be sure that Jesus is the Savior that is fitting for human being. This is a qualitative approached article using a descriptive historical and documentary research method. By considering a Bible reading on Hosea 13:4 explained that there is no Savior beside God, thus only divine perfect being could be a perfect offering to redeem human being. Both divinity and humanity is needed for Christ to be an effective Savior because the Bible presents for Christ to be substitutionary sacrifice, to unite with humanity, and for him to be huma-nities’ representative as the second Adam, to be their example and finally to be their mediator and priest.AbstrakKontroversi mengenai Kristologi telah terjadi selama berabad-abad dari era pasca-apostolik hingga saat ini, di mana isu utama adalah pada sifat Kristus, bukan pada fungsi Kristus. Kontroversi tentang kodrat Kristus selama inkarnasi-Nya selalu terkait dengan fungsi-Nya sebagai Juruselamat. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui sifat Kristus yang berkaitan dengan soteriologi, sehingga dapat dipastikan bahwa Yesus adalah Juruselamat yang cocok untuk manusia. Artikel ini merupakan pendekatan kualitatif yang menggunakan metode deskriptif historis serta penelitian dokumenter. Dengan mempertimbangkan pembacaan pada Hosea 13:4 yang menjelaskan bahwa tidak ada Juruselamat selain Tuhan, maka hanya sosok ilahi yang sempurna yang bisa menjadi persembahan sempurna untuk menebus manusia. Baik keilahian dan kemanusiaan diperlukan bagi Kristus untuk menjadi Juruselamat yang efektif karena Alkitab menyajikan bagi Kristus sebagai korban pengganti, untuk bersatu dengan umat manusia, dan baginya untuk menjadi perwakilan umat manusia sebagai Adam kedua, untuk menjadi teladan mereka dan akhirnya menjadi mediator dan imam mereka.