
Tinjauan Sosio Kultur tentang Posisi Anak dalam Keluarga Israel Kuno
Author(s) -
Noh Ibrahim Boiliu
Publication year - 2020
Publication title -
epigraphe jurnal teologi dan pelayanan kristiani
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2614-7203
pISSN - 2579-9932
DOI - 10.33991/epigraphe.v4i2.195
Subject(s) - humanities , sociology , ethnology , political science , art
The strong ties of kinship that are built provide clues to the social processes that occur in the early Israeli society. This includes education as a social process. The Israelites want children, especially boys, this is intended to perpetuate family lines and wealth, and to preserve ancestral heritage. Since the name defines or indicates the existence or essence means expressing the character and purpose carried. The name expresses hope. Boys are growing up to adulthood, so they are entrusted to their father. One of the most sacred duties of a father is to teach his children about the teachings of true religion.AbstrakKuatnya ikatan kekerabatan yang dibangun memberikan petunjuk pada proses sosial yang terjadi dalam masyarakat Israel. Termasuk di dalamnya pendidikan sebagai salah satu proses sosial. Bangsa Israel menginginkan anak terutama anak laki-laki, ini dimaksudkan untuk mengabadikan garis ke-luarga, dan untuk melestarikan warisan leluhur. Nama mendefinisikan atau menunjukkan keberadaan atau esensinya; nama mengungkapkan karakter dan tujuan yang diusung; nama mengekspresikan harapan. Anak laki-laki da-lam masa pertumbuhan untuk dewasa, dipercayakan kepada ayahnya. Salah satu tugas yang paling sakral dari seorang ayah adalah mengajar anaknya ten-tang ajaran agama yang benar.