z-logo
open-access-imgOpen Access
Makna Allah Pencipta Manusia dan Problematika Arti Kata ‘Kita’ di dalam Kejadian 1:26-27
Author(s) -
Juliman Harefa
Publication year - 2019
Publication title -
epigraphe/epigraphe : jurnal teologi dan pelayanan kristiani
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2614-7203
pISSN - 2579-9932
DOI - 10.33991/epigraphe.v3i2.134
Subject(s) - humanities , art , philosophy
Artkel ini merupakan studi eksegetis kitab Kejadian 1:26-27, untuk memahami tentang siapa Allah pencipta, mengapa Allah menciptakan manusia yang disebut sebagai makhluk mulia dan mengkaji makna segambar dan serupa dengan Allah. Kajian ini menggunakan metode hermeneutik spiral (dari teks kepada konteks) yaitu studi eksegetis yang mengungkap makna teks asli Alkitab dan implementasi makna teks asli pada masa kini. Tugas eksegese adalah proses mendapatkan makna yang tepat dari bahasa Ibrani tentang topik tulisan, untuk itu dilakukanpekerjaan mencari maknaasli dari kata-kata kunci dalam bahasa Ibrani, sebagai bahasa asli yang digunakan dalam menulis kitab Kejadian. Berikutnya, memberikan makna teologis dari studi kata-kata bahasa Ibrani tersebut untuk diimplementasikan. Kajian teks kata Elohim, Yahwe/Adonay dan Kita mengandung arti kemahasucian, kemahakuasaan, keagungan dan kemuliaan Sang Pencipta alam semesta. Allah pencipta tersebut menciptakan manusia menurut gambar dan rupa-Nya, sehingga manusia memiliki “potensi ilahi” yang tidak dimiliki oleh makhluk lain yang diciptakan oleh Allah. Potensi ilahi adalah citra diri manusia yang memiliki jiwa akan dipahami sebagai kualitas sumberdaya manusia itu sendiri yakni potensi spiritualitas, rasio, kehendak yang akan diaplikasikan  dalam dunia sekuler, budaya dan pendidikan di era milenial.  Kata-kata kunci: Elohim, Allah, Hermeneutik, Kejadian, Eksegese

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here