
EVALUASI PASCA HUNI KEBERLANJUTAN PERUMAHAN MURAH TERHADAP PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)
Author(s) -
Fery Setyo Nugroho,
Agam Marsoyo
Publication year - 2021
Publication title -
jurnal reksabumi
Language(s) - Uncategorized
Resource type - Journals
ISSN - 2809-638X
DOI - 10.33830/reksabumi.v1i1.2155.2022
Subject(s) - physics , humanities , art
Pada tahun 2019, Indonesia memiliki housing backlog sebesar 7,6 juta rumah yang perlu diakomodir dengan pemenuhan perumahan baru. Oleh karena itu ada kebijakan melalui program “satu juta rumah.” Kota Salatiga merupakan salah satu kota sebagai percontohan yang membangun perumahan murah. Namun kondisi yang saat ini terjadi, beberapa perumahan fasilitas dan infrastruktur perumahan belum terbangun. Perumahan murah ini hanya berfokus pada kondisi bangunan tanpa memperhatikan fasilitas dan infrastruktur skala lingkungan bagi penghuni setelah pasca huni. Penelitian ini bertujuan untuk menilai performa lingkungan perumahan dan menilai faktor kesenjangan yang mempengaruhi keberlanjutan perumahan dilihat dari Evaluasi Pasca Huni (EPH) dari proyek perumahan murah. Penelitian ini dilaksanakan dengan menilai performa faktor-faktor hunian perumahan yang mempengaruhi keberlanjutan dengan EPH untuk menilai kualitas dari lingkungan hunian tersebut. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor seperti kondisi utilitas; kenyamanan keamanan; interaksi sosial dan akses ke tempat kerja memiliki performa yang baik. Namun faktor lainnya tidak memenuhi performa yang baik. Melalui penelitian ini diketahui bahwa perumahan murah bagi PNS dapat dikatakan tidak berkelanjutan. Aspek lingkungan memiliki peran penting dalam mempengaruhui keberlanjutan perumahan murah. Kondisi bangunan, infrastruktur dan fasilitas perumahan adalah faktor yang memiliki peran yang tinggi dalam mempengaruhi keberlanjutan, namun memiliki performa yang rendah. Oleh karena itu, faktor tersebut perlu mendapatkan prioritas utama dalam proyek pembangunan perumahan rumah murah oleh pemerintah pada tahap selanjutnya dalam mendukung program penyediaan “satu juta rumah”.