z-logo
open-access-imgOpen Access
PEMFIGUS VULGARIS DISERTAI INFEKSI METHICILLIN RESISTANT STAPHYLOCOCCUS AUREUS: SEBUAH LAPORAN KASUS
Author(s) -
Hasri Dewi Made,
Made Wardhana,
Sanjiwani Prima
Publication year - 2019
Publication title -
media dermato - venereologica indonesiana/media dermato-venereologica indonesiana
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2656-7482
pISSN - 0216-0773
DOI - 10.33820/mdvi.v46i4.79
Subject(s) - medicine , gynecology , traditional medicine , biology
Pemfigus termasuk ke dalam kelompok penyakit autoimun, yang ditandai oleh bula mukokutaneus yang menyerang keratinosit antigen sebagai target dari autoantibodi, yang menyebabkan terjadinya akantolitik dan pembentukan bula. Tanpa penanganan yang tepat kondisi ini dapat menjadi fatal karena hilangnya fungsi barier epidermis, menyebabkan kehilangan cairan dan terjadinya infeksi sekunder. Seorang pasien laki-laki usia 58 tahun, dengan keluhan utama luka pada seluruh tubuh dan berbau tidak sedap, terdapat riwayat sariawan 2 bulan sebelumnya. Pada pemeriksaan dermatologi, di seluruh tubuh didapatkan makula hiperpigmentasi dan erosi multipel,ditutupi krusta coklat kehitaman. Di sakrum, didapatkan ulkus soliter, dasar kotor, ditutupi dengan jaringan nekrotik. Pemeriksaan kultur dasar luka didapatkan Providentia stuartii, dari hasil subkultur terisolasi Staphylococcus aureus yang merupakan kuman methicillin resistant staphylococcus aureus (MRSA). Pada pemeriksaan histopatologi didapatkan gambaran akantolitik yang menyisakan sel-sel basal epidermis kemungkinan bula suprabasal (mengarah pada gambaran pemfigus vulgaris). Diagnosis pada kasus ini pemfigus vulgaris yang disertai dengan infeksi MRSA. Terapi yang diberikan antibiotik sistemik, steroid, perawatan luka dan terapi suportif lainnya.Kata kunci: MRSA, pemfigus vulgaris, steroid

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here