Open Access
Calcineurin Inhibitor Topikal Dalam Bidang Dermatologi
Author(s) -
Ninda Sari
Publication year - 2019
Publication title -
media dermato - venereologica indonesiana/media dermato-venereologica indonesiana
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2656-7482
pISSN - 0216-0773
DOI - 10.33820/mdvi.v45i3.32
Subject(s) - medicine , dermatology , traditional medicine , pharmacology
Beberapa dermatosis terjadi akibat ketidakseimbangan jalur imunologi. Imunomodulator dapat berfungsi sebagai imunostimulan atau imunosupresan. Pengobatan konvensional kelainan-kelainan inflamasi kulit umumnya menggunakan kortikosteroid topikal, tetapi penggunaan klinis terbatas oleh potensi efek samping lokal dan sistemik. Imunomodulator topikal yang terkini dikembangkan dan telah mendapat lisensi dari Food and Drug Administration (FDA) yaitu salap takrolimus dan krim pimekrolimus. Calcineurin inhibitor topikal dianggap sebagai alternatif pengganti kortikosteroid yang aman dan efektif, meskipun masih digolongkan dalam kategori C. Mekanisme kerja obat topikal tersebut dengan menghambat maturasi dan aktivasi sel T melalui kompleks protein sitolitik. Efek samping yang sering terjadi adalah efek lokal berupa pruritus atau rasa panas, tanpa menimbulkan efek sistemik. Kedua obat tersebut disetujui untuk pengobatan dermatitis atopik, namun dapat juga digunakan untuk kelainan-kelainan inflamasi kulit lainnya seperti psoriasis, vitiligo, dermatitis kontak, dermatitis seboroik, liken planus, reaksi reversal dan pioderma gangrenosum. Obat topikal ini tidak menyebabkan atrofi kulit, telangiektasia, striae ataupun toksisitas sistemik.Kata Kunci: Calcineurin inhibitor topikal, takrolimus, pimekrolimus