
PROTOTYPE LAMPU PENERANGAN PERSAWAHAN OTOMATIS MENGGUNAKAN SOLAR CELL DAN SENSOR CAHAYA
Author(s) -
Nadiyah Rahayu,
Dimas Fanny Hebrasianto Permadi
Publication year - 2020
Publication title -
jurnal informatika polinema
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2614-6371
pISSN - 2407-070X
DOI - 10.33795/jip.v7i1.458
Subject(s) - physics , horticulture , electrical engineering , engineering , biology
Lampu merupakan salah satu komponen terpenting dalam penerangan di ruangan ataupun diluar ruangan. Lampu memberikan manfaat yang sangat besar khususnya pada malam hari. Penulis pada penelitian ini telah mengembangkan lampu penerangan otomatis yang diterapkan pada area persawahan, biasanya lampu otomatis ini hanya diterapkan pada sepanjang jalan raya. Dengan adanya lampu penerangan otomatis diarea persawahan ini dapat membantu petani saat musim panen tebu yang biasanya dilakukan sampai malam hari. Lampu penerangan persawahan ini tidak memakai sumber listrik PLN namun menggunakan energi matahari yang kemudian diubah menjadi energi listrik dengan bantuan solar cell. Suhu ideal pertumbuhan dan pembentukan sukrosa tebu berkisar antara 24°C-34°C dengan perbedaan suhu antara siang dan malam tidak lebih dari 10°C. Proses penyimpanan sukrosa ini paling efektif dan optimal pada suhu 15°C. Oleh sebab itu, tebu yang dipanen malam hari berpotensi lebih manis daripada tebu yangg dipanen pada siang hari. Hasil dari pengujian alat yang telah dilakukan oleh peneliti yaitu lampu dapat menyala dan mati secara otomatis dengan bantuan sensor LDR. Lampu led akan mati saat nilai sensor LDR lebih kecil dari 899, dan lampu led akan menyala jika nilai sensor LDR lebih besar dari 900. Solar cell dapat mengisi baterai Li-Ion (Lithium-Ion) berjumlah 1-4 buah. Waktu yang paling optimal untuk proses charging solar cell yaitu antara jam 09.00 – jam 15.00.
Kata Kunci: Tanaman tebu, Solar Cell, Sensor LDR, Baterai Li-Ion (Lithium-Ion).