Studi Koordinasi Relay Proteksi Pada Subsistem 70 kV Ponorogo

Berdasarkan kejadian pada tanggal 20 Nopember 2016, terjadi gangguan hubung singkat satu fasa ke tanah pada saluran 70 kV Ponorogo-Dolopo. Karena relay proteksi yang terlalu lama memutuskan gangguan, berakibat pereluasan gangguan sampai ke Trenggalek dan Tulung Agung. Directional Ground Relay sebagai pengaman utama gangguan hubung singkat satu fasa ke tanah bekerja dengan tunda waktu 1 s. Hal ini tidak sesuai dengan aturan pemutusan gangguan di jaringan 70 kV Jawa Timur yaitu tidak lebih dari 0,15 s. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis arus hubung singkat, setting relay serta koordinasi Distance Relay, Over Current Relay (OCR) dan Directional Ground Relay (DGR) saat terjadi hubung singkat pada subsistem 70 kV Ponorogo. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan matematis dengan variabel arus gangguan dan tegangan gangguan dengan pemodelan sistem yang diuji menggunakan software Digsilent. Pada asumsi 5 titik gangguan hubung singkat pada subsistem 70 kV Ponorogo, arus hubung singkat tertinggi pada titik F2 dengan arus hubung singkat 6,68 kA. Sedangkan untuk arus hubung singkat terendah pada titik F3 dengan arus hubung singkat 6,68 kA. Nilai setting antara perhitungan manual dan PLN terdapat perbedaan 0,6 - 0,94 A dan 0,07- 0,27 tms pada setting Over Currrent Relay (OCR). Lalu pada Directional Ground Relay (DGR) terdapat perbedaan setting arus 0,25 A dan waktu 0-1 s. Sedangkan untuk Distance Relay tidak terdapat perbedaan. Zona proteksi distance relay yang terpasang juga lebih kecil jika dibangingkan dengan perhitungan setting manual. Saat terjadi hubung singkat 3 fasa dan 2 fasa, Pengaman utama adalah Distance relay yang di back up dengan OCR. Sedangkan untuk gangguan hubung singkat 1 fasa ke tanah diamankan oleh DGR.