
Ibrahim M. Abu Rabi’ Tentang Respon Islam dan Kritik Historis
Author(s) -
Chafid Wahyudi
Publication year - 2021
Publication title -
tebuireng/tebuireng (jombang, online)
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2775-2151
pISSN - 2746-8127
DOI - 10.33752/tjiss.v1i2.2035
Subject(s) - islam , theology , political science , humanities , philosophy , sociology
Abstrak: Artikel ini berangkat dari kegelisahan Ibrahim Abu Rabi’ atas Islam yang negatif di mata Barat. Islam telah dilabel dengan radikal, teroris, anti-Barat, anti demokrasi dan lain-lain. Sebaliknya, Abi Rabi’ ingin menunjukan bahwa terdapat kompleksitas dalam Islam, salah satunya adalah faktor kolonialisme. Akibat kolonialisme inilah yang menghasilkan beragam respon Islam. Abu Arabi’ mencatat terdapat tiga respon, yaitu modernization, nationalism, dan religious revivalism. Ia memandang gerakan-gerakan keislaman yang berkembang sebagai respon atas kolonial di beberapa negara muslim gagal menciptakan modernisasi yang baik, seperti pendidikan dan demokrasi. Untuk membuka pintu modernisasi, khusunya di pendidikan Islam, Abu Rabi’ menawarkan sebuah pendekatan kritik historis dengan memahami secara baik, teologi inklusif, dominasi teks dan agama sebagai fakta sosial–antropologi. Kombinasi berbagai pendekatan itu menjadi tawaran Abu Rabi’ sebagai kritik historis mengkaji Islam.