
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kegemukan Pada Balita di Kelurahan Warnasari Kecamatan Citangkil Kota Cilegon
Author(s) -
Sari Suriani
Publication year - 2019
Publication title -
faletehan health journal
Language(s) - Uzbek
Resource type - Journals
eISSN - 2597-8667
pISSN - 2088-673X
DOI - 10.33746/fhj.v6i1.19
Subject(s) - medicine , gynecology , humanities , philosophy
Status gizi lebih merupakan kondisi dimana berat badan melebihi standar berat badan normal. Gizi lebih dapat terjadi pada semua lapisan umur, dari mulai bayi, balita, anak-anak, orang dewasa, dan lansia. Persatuan ahli gizi rumah sakit Cipto Mangun Kusumo (RSCM), mengatakan gizi lebih yang dapat menyebabkan kegemukan pada usia balita, kegemukkan berpotensi menyebabkan terjadinya peningkatan resiko penyakit degeneratif, gangguan saluran pernafasan, masalah jantung serta dapat beresiko terjadinya diabetes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kegemukkan pada balita di Kelurahan Warnasari Kecamatan Citangkil Kota Cilegon. Sampel pada penelitian ini adalah balita yang berusia 24-59 bulan, diperoleh sebanyak 94 balita. Hasil penelitian ini menunjukan terdapat 18 balita atau 19,1% balita yang termasuk dalam kategori gemuk, terdapat 60,6% balita yang berjenis kelamin laki-laki, berat badan lahir beresiko terdapat 16,0% balita, dan 13,8% ibu balita yang bekerja, 76,6% pendidikan ibu balita yang memiliki pendidikan tinggi, dan 75,5% keluarga balita yang memiliki jumlah keluarga <4 atau keluarga kecil. Terdapat hubungan anatara jenis kelamin (pv: 0,003), Berat badan lahir (pv: 0,00), pekerjaan ibu (pv:0,00) dengan kegemukan pada anak balita. Tidak ada hubungan antara pendidikan dan jumlah anggota keluarga dengan kegemukan pada balita. Disarankan agar Dinas Kesehatan mengadakan upaya untuk mencegah kegemukan pada balita melalui monitoring dan evaluasi terhadap kegemukan Balita.