z-logo
open-access-imgOpen Access
The Iban Journey of Afterlife: Artifak Iringan Tukang Sabak
Author(s) -
Gregory Kiyai,
Noria Tugang
Publication year - 2019
Publication title -
jurnal borneo-kalimantan
Language(s) - English
Resource type - Journals
ISSN - 2289-2583
DOI - 10.33736/jbk.1599.2019
Subject(s) - afterlife , art , humanities , literature
The life-long cultures make people believe in the existence of another afterlife. For the Iban community in Sarawak, they believe in the nature of death after the so-called afterlife of nature. The universe was told for generations by the Iban older generation, and they had to follow the custom and taboo set by the creator called the Petara. Tukang Sabak plays an important role in sending the dead soul to a suitable place where it is supposed to be. This study will focus on the role of the Tukang Sabak and the artifacts used by her during the Nyabak ceremony. Keywords: Artifacts, Customs, Culture, Iban ABSTRAK Pegangan hidup berbudaya menyebabkan manusia mempercayai akan wujudnya alam lain selepas kehidupan. Bagi masyarakat Iban di Sarawak mereka percaya akan alam kematian selepas kehidupan yang disebut sebagai alam sebayan. alam sebayan diceritakan secara turun temurun oleh generasi Iban, dan mereka perlu mengikuti adat dan pantang larang yang telah ditetapkan oleh pencipta yang dipanggil sebagai Petara. Tukang Sabak memainkan peranan penting bagi menghantar roh si mati ke tempat yang sepatutnya dengan lancar. Kertas kerja ini akan memfokuskan peranan Tukang Sabak serta artifak yang digunakan oleh beliau semasa Upacara Nyabak. Nyabak adalah bermaksud menangis Manakala Upacara Nyabak adalah bermaksud Upacara meratapi kematian orang mati. Kata Kunci: Artifak, Adat, Budaya, Iban

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here