
Hospital Disaster Plan Dalam Perencanaan Kesiapsiagaan Bencana
Author(s) -
Mera Delima,
Aldo Yuliano Mas Putra
Publication year - 2021
Publication title -
jurnal kesehatan perintis
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2622-4135
pISSN - 2355-9853
DOI - 10.33653/jkp.v8i1.600
Subject(s) - humanities , political science , philosophy
Kota Bukittinggi merupakan daerah yang rawan bencana alam seperti gempa bumi, banjir, dan tanah longsor, dan baru – baru ini banjir juga menggenangi beberapa daerah di kota Bukittinggi, tampa terkecuali juga mengenai Rumah Sakit. Rumah sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan rujukan khususnya bagi kasus-kasus emergensi, lebih siap dalam menghadapi dampak bencana baik bencana di dalam atau di luar rumah sakit. Tujuan penelitian ini Untuk Menganalisis Kesiapan Manajemen Rumah Sakit Ibnusina Yarsi Bukittinggi Dalam Perencanaan Penyiagaan Bencana (Hospital Disaster Plan) Tahun 2020. Metode Penelitian ini menggunakan metode desain deskriptif kualitatif dengan strategi fenomenalogi dengan metode wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen. Penelitian dilakukan di rumah sakit Ibnusina Yarsi Bukittinggi bulan Februari sampai November 2020. Teknik penentuan informan menggunakan metode purposive sampling. Pengolahan data menggunakan reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Analisis data menggunakan triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rumah sakit Ibnusina Yarsi sudah memiliki struktur organisasi tim penanggulangan bencana dan tupoksi masing - masing, namun perlu adanya perbaharuan/update dari struktur tim, kesiapan sumber daya manusia sudah memiliki Tim kebencanaan dan tim Bantuan Kesehatan, namun sarana dan prasarana rumah sakit belum mencukupi untuk penanganan korban massal. Sedangkan sistem komunikasi rumah sakit sudah memiliki alat komunikasi untuk penyampaian informasi. Kesimpulan Tim penanggulangan bencana kurang siap menghadapi bencana karena struktur organisasi beserta tugas dan fungsinya belum optimal diperbaharui, masih kurangnya sarana dan prasarana dalam penanggulangan korban massal dan sudah memiliki alat komunikasi. Diharapkan rumah sakit mengupdate struktur organisasi, dan melengkapi sarana dan prasarana dalam penanggulangan bencana.