Open Access
Uji Efektifitas Larutan Bawang Putih (Allium sativum) terhadap pertumbuhan Bakteri Staphylococcus Epidermidis
Author(s) -
Sri Indrayati,
Pivin Eno Diana
Publication year - 2020
Publication title -
jurnal kesehatan perintis
Language(s) - Uncategorized
Resource type - Journals
eISSN - 2622-4135
pISSN - 2355-9853
DOI - 10.33653/jkp.v7i1.403
Subject(s) - physics , allium sativum , traditional medicine , biology , horticulture , medicine
Bawang putih (Allium sativum) merupakan jenis tanaman umbi lapis yang memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi. Umumnya bawang putih dimanfaatkan sebagai bumbu dalam berbagai jenis masakan, selain itu bawang putih memiliki kandungan diallildisulfida (DADS) dan dialliltrisulfida (DATS) yang berperan sebagai anti bakteri. Acneovulgarisoatau yang lebih dikenal denganonama jerawat merupakan penyakit kulitoobstruktif danoinflamatif yangodisebabkan oleh bakteri Staphylococcus epidermidis. Tujuanodari penelitian ini untuk mengujiodaya hambat larutan bawang putihoterhadap pertumbuhan bakteri S. epidermidis serta untuk mengetahuiokonsentrasi yang paling efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis. Hasilopenelitian ini diharapkan dapatomenjadi sumber informasiobagi masyarakat mengenaiomanfaat larutan bawang putihodalam menghambatopertumbuhan S. epidermidis sehingga dapat menjadi alternatif dalam pengobatan jerawat. Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan menggunakan metode disk diffusion. Penelitian ini dilakukan sebanyak enam kali pengulangan. Kontrolopositif menggunakan antibioticoamoxicillin danocontrol negatifnyaoadalah aquadestosteril sedangkan konsentrasiolarutan bawangoputih yang digunakanoadalaho10%, 40%, 70%, 100% . Hasil penelitian menunjukkan bahwa larutan bawang putih memilikiodaya hambat terhadapopertumbuhan bakteri S.epidermidis serta konsentrasi yang paling efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri S. epidermidis adalah pada konsentrasi 70%. Hasil penelitian iniodapat menjadi acuan bahwa larutan bawang putih dapat dijadikan sebagai penghambat pertumbuhan Staphylococcus epidermidis sehingga dapat menjadi alternatif dalam pengobatan, salahsatunya dalam pengobatan jerawat.