z-logo
open-access-imgOpen Access
Menghilangkan Budaya “Gasab” Di Pondok Pesantren Melalui Konsep Manajemen Perubahan Dan Organisasi Pembelajaran
Author(s) -
Ainur Rifqi
Publication year - 2017
Publication title -
al-tanzim
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2549-5720
pISSN - 2549-3663
DOI - 10.33650/al-tanzim.v1i2.116
Subject(s) - humanities , psychology , pedagogy , art
Pondok pesantren yang menjadi cerminan bagi lembaga pendidikan lainnya dalam masalah perbaikan sikap, memiliki beban tugas yang sangat penting dalam pendidikan karakter. Namun, gasab yang merupakan sikap yang kurang terpuji, masih menjadi trend di beberapa pesantren. Untuk mengubah kebiasaan tersebut, maka perlu adanya organisasi pembelajaran yang dapat mengubah karakter buruk santri tersebut. Agar organisasi pembelajaran dapat berjalan secara efektif maka dibutuhkan 1) visi bersama (shared vision), 2) berpikir sistem (system thinking), 3) belajar beregu (team learning), 4) penguasaan pribadi (personal matery), dan 5) model mental (mental models). Dalam mengubah karakter tersebut, agar santri menerima perubahan yang dilakukan maka pesantren perlu menerapkan model manajemen perubahan, yang terdiri dari 1) The Choice Process, 2) The Trajectory Process, 3) The Change Process.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here